Quantcast
Channel: Makan-makan – Sang Vectoria Jenaka
Viewing all 36 articles
Browse latest View live

Bakso dengan Harga Ajaib!!

$
0
0

Mbangkong lagi, mbangkong lagi.. tidur lagi aaah… :tidur:

Alarm berbunyi, tititit… tititit…
aku angkat hapeku pakek tangan kiri. Sambil ngeriyip, aku lihat layar putih monokromnya, dan aku terbelalak, waaa…. sudah jam sepuluh pagi!!!

tapi BO’ONG!!!

hehehe.. sekelumit cerita di atas hanya sebuah intermezo. “Ndop, saiki kowe mulai bejat maneh yo?”
“Ada apa gerangan, kok sampeyan bilang aku mulai bejat?”
“Alaah, jangan ngeles, itu tadi kamu bilang?”
“Bilang apaan??”
“Mesoh-mesoh tadi??”
“Bukan mesoh-mesoh, jualan!! (dodol, red.) tapi intermezo, in ter me zo, pakek zet, paham??
…..
“Eeeh, malah pergi!! Janc… ‘tiiit’ Gat… ‘tiiiit’… li kowe!!!

Mungkin kemarahan di atas sama seperti kemarahan saya saat itu. Saat di mana blogku error, belog kesayanganku yang berwarna merah elegan itu ndak bisa dibuka.

Juga pada saat aku di stasiun ngGubeng. Di mana pada saat itu aku sedang kelaparan sambil menunggu kereta api KRD datang. Pemberangkatan KRD yang dijadwalkan kira-kira jam 5 lebih 10 menit itu tidak kunjung-kunjung datang. Padahal waktu sudah menunjukkan jam tujuh malam.

Walhasil, perutku yang memang belum saya pelihara sejak berangkat dari kosan tadi, alias ndak makan siang dulu, jadi menggeliat-geliat perih. Uwang limapuluh ribu yang baru kuambil di ATM tadi siang terpaksa harus kurelakan sebagian untuk membeli makan di stasiun. Padahal niatnya uwang itu mau kugunakan untuk mbayar sandal Joger berwarna aneh yang kupesan sepesial dari Bali. Entah kenapa temanku membelikan sandal dengan warna aneh itu!! fiuh…

Celingak-celinguk sambil menggigit bibir bawah. Aku mencari makanan yang keknya mengenyangkan dan tasty. Maklum isterinya paklum™, kalo sudah telat makan begini, selera makan akan berkurang. Karena badan sebenarnya justru ndak mau makan, malahan pingin muntah. Mungkin si badan mutung, ngambek kali, soalnya ndak dipratiin, ndak dikasih makan. Kalo sudah begitu, ya musti nyari makanan yang rasanya nendang! biyar si lidah yang selalu sekongkol dengan perut ini, mau menelan dengan ikhlas tanpa paksaan dari si otak.

Setelah semenit dua menit mencari. Kok kayaknya ndak ada makanan yang keliatannya murah meriah mengenyangkan sekaligus tasty untuk disantap ya? Waddoh… Akhirnya akupun memutuskan untuk makan bakso saja. Maklum istrinya paklum™, di situ ada orang yang sedang andok juga bersama keluarganya. Waaah, asyik nih, rame-rame…

ini diya tempatnya:

Bakso Stasiun Gubeng Surabaya

“Bakso setunggal, Pak.”
“Nggih..,” Jawab si bapak. Waah, si bapak ini ternyata orang jawa timur asli. Dan bukan tipikel orang yang gengsi makek bahasa daerah! siip lah kalo gitu…

Bakso datang tidak lama kemudian. Baksonya kok ndak pakek mie ya? aaah, ndak masalah, yang penting rasa lapar ini kesumpel dulu.

Aku menuangkan tiga sendok sambal ke dalam mangkok. Biyar lebih tasty maksudnya..

“Sik sik ndop, ket mau ngomong teisti teisti, ngerti opo ora kowe artine ndop?”
“Ngerti dong, teisti itu artine khan pesan!! tasty itu kepanjangannya kan testimonial. Kayak di frenster itu loh, alaah, kamu ndak gaul siih.. ndak pernah frensteran…”
“???”
“Tuu.. khan ndak mudeng.. dibilangin jelas-jelas gamblang begitu kok ndak mudeng-mudeng.. wadoooh, anak jaman sekarang, bisanya perotas-perotes aja!!!”
…. :kabur:
“Tuu kan malah kabur… dasar janc.. ‘tiit’.. Gat.. ‘tiiit’ kowe!!!”

*nutup kuping*

Huh.. hah.. huh.. hah.. rasa pedas justru memberiku semangat untuk makan dan makan bakso sampai habis. Enak juga nih baksonya.. hmmm… eh, keluarga yang tadi makan sudah selesai. Si Bapaknya menuju kasir untuk membayar. Saya nguping dan nglirik. Si penjual mengetik-ngetik di mesin penghitung. Kalkeleite (kalkulator, red.) raksasa itu perlahan-lahan memunculkan angka-angka berwarna hijau menyala. Dan saya terperanjat ketika tiba-tiba muncul angka 33 ribu sekali mencet!!!

Omaigooosh!!! harga apa itu?
Apakah keluarga tadi membawa bungkusan bakso? ketika saya lirik, nggak.
Apakah keluarga tadi tambah lagi baksonya? mungkin iya mungkin tidak. Semoga iya.

Beberapa saat kemudian, si penjual menyebutkan harga sedemikian fantastisnya setelah ia melihat angka-angka tertera di mesin penghitung tersebut. Apaaa?!!!

Enam puluh lima ribu???

*lupa tepatnya, pokoknya enampuluh sekian ribu lah*

Piro yo regane bakso iki? Waduh, jangan-jangan duwitku ndak cukup lagi? aah, ndak mungkin lah harga bakso semangkok sampai 50 ribu.

Kertas slip harga pun diraih bapaknya. Saya berhasil ngelirik harga satu mangkok bakso itu. Dan saya terperanjat!! Walaupun harganya ndak sampai 50 ribu, tapi saya tetep kaget!!

Bakso semangkok tanpa mie yang terdiri dari tiga pentol, dua tahu kuning dan kuah asin rasa kaldu ayam ini seharga SEBELAS RIBU!!!

Saya pun ketawa cekikikan sendiri. Soalnya apa, saya yang tadinya makan cepet-cepet soalnya lapar, berubah menjadi makan bak putri raja yang manja. Pelan-pelan penuh penghayatan mengingat harganya yang omaigosh itu. Hahahaha…

Mak srupuut… mak ting ting, terdengar suara sendok mengiris pentol, aku masukkan pelan-pelan ke mulut layaknya iklan coklat di tipi yang mahal itu. Aku pun mengunyahnya pelan-pelan banget. Dalam hati, peh, eman-eman, ojo dintekne cepet-cepet, rugi, suwelas ewu!!

Setelah lima menit berlalu, akhirnya habis juga tuh bakso. Saatnya membayar. Itu si penjualnya aneh banget, masa tinggal bilang sebelas ribu aja kok pakek diketik di mesin penghitungnya. Hohoho… Emangnya saya tuna rungu appah??

Perjuangan belum berakhir..

Setelah makan bakso yang harganya selangit itu, aku kembali menunggu kereta api KRD yang toutelli (totally, red.) sudah aku tunggu selama 3 jam. Kok ndak ada tanda-tanda akan datang ya? aneh. Live Musik di stasiun pun sudah pada buyar. Akhirnya aku pun ganti tempat duduk di stasiun sebelah barat yang bangunannya sudah kuno berwarna coklat muda.

Aku duduk bareng seorang ibu yang menginap di stasiun. Ibu muda itu pakai pakean tebal. Maklum dia akan tidur di kursi panjang yang saya duduki sekarang. Dia mau ke Jakarta. Kretanya berangkat jam dua pagian nanti.

Jam sudah menunjukkan jam sembilan malam. Aku pun cabut. Keknya kretanya ndak berangkat. Siyalan kerto™!! mentang-mentang harga tiketnya murah, ee.. ndak diberangkatin kretanya!!

Balik ke kosan lagi ajah naik len WK atau O. Pokoknya len yang dari THR. Aku jalan kaki menuju cegatan len. Surabaya sedang rame malam-malam begini. Entah arus berangkat atau arus pulang. Kendaraan silih berganti sahut menyahut. Susah sekali menyeberang di saat rame kendaraan seperti ini. Ada lowong sedikit harus menyeberang selangkah dua langkah, ada lowong lagi menyeberang lagi selangkah dua langkah, terus-menerus sampai tiba di trotoar dan melenggang lagi dengan aman walau sesekali harus melompati trotoar yang bolong dan becek.

Len langsung datang begitu aku tiba di halte yang biasa dipakai orang untuk menunggu len. “Gebang Pak?”

Si sopir mengangguk, aku masuk len sambil membungkuk biyar kepalaku ndak kejedot pintu. Dulu, entah sudah berapa puluh kali kepalaku kejedot pintu itu. Mana sakit lagi, yaiyyalah ndop, khan terbuat dari besi getolooh… mana selalu diliatin lagi sama penumpang lain kalau aku nguyek-nguyek kepala saya.. mungkin di dalam hati penumpang lain berkata, ‘syukurin!! makanya ati-ati!!’

Sampai di Gebang aku nggak langsung pulang. Aku teringat blogku yang error sehari yang lalu. Ndak enak sama penggemar kalo blogku pas dibuka kok error. Malu-maluin aja. Makanya ketika melewati warnet, aku pun berniat menginstol ulang wordpressnya.

Kubuka blogku, masih error, yaiyyalaah.. wong ndak saya apa-apain semenjak error. Aku login YMku. Banyak yang onlain. Hmm… bagus! saatnya meminta bantuan. Aku ganti status YMku. “Blogku lagi error, ada yang bisa bantuin nggak?? http://dzofar.com”

Langsung banyak yang ngerespon. Walau sebagian besar hanya turut berduka cita saja. hehehe… ndak papa kok, khan sekalian minta doanya.. heheeh…

Setelah sibuk nyari tutorialnya di google, akhirnya ada juga yang bersedia membantu, dialah boloku dari Madiun. Langsung deh tanpa ragu-ragu aku duduhkan yuserneim dan passwot cpanelku.

Sementara si Iwan mikir, aku sibuk blogwoking. Hehehehe…

Sejam dua jam berlalu, blogku masih error, si Iwan sudah offlain. Aku pun belingsatan sendiri. Dan mencoba bertanya sama simbah. Simbah memberikan jawabannya. Selengkapnya ada di sini!!!

Akhirnya… setelah makan bakso super mahal itu, belogku ndak error lagi. Belogku sembuh sodara-sodara. Sekarang aku percaya. Bahwa segala sesuwatu itu pasti ada hikmahnya. Untung tadi aku nggak kecewa terlalu berat sampai misuh-misuh di depan muka penjualnya sambil bilang, ‘Apa? bakso duduh tok, pentol pati tok, tahu sak umprit ngene suwelas ewu?!!’ ketika melihat harga bakso yang mahal itu. Justeru aku menikmati tetes demi tetes kuah dan cuil demi cuil pentolnya.. waah.. kesabaranku membuahkan hasil!!

Fiuuh…

Besoknya aku melenggang lagi ke Stasiun. Kali ini keretanya pasti berangkat. Maklum tiketnya sekarang dua kali lebih mahal dari tiket KRD kemarin. Yup, aku naik kereta Dhoho menuju Jombang. Oper Bis menuju Nganjuk siti. Dan menikmati hari dengan sebaik-baiknya tanpa ada beban ditinggalkan para ndofans™ tercintah laurah!!


Wisata Kuliner Blogger Nganjuk

$
0
0

Perkenalkanlah kami bertiga…

JREEENGGGG!!!!!

Masdan, ongki, ndop

Paling kiri adalah Masdan!!!
“Sugeng Enjing, sugeng siang, sugeng sonten, sugeng dalu…”

Yang tengah adalah Ongki!!!
“Hallo Everybody… Nice to be here!!”

dan yang paling jelek sendiri adalah… Ndop!!!
“Halo, assalamu’alaikum!”

Kami bertiga adalah Blogger Nganjuk!!!

(Ih, penting nggak sih ditulis kaya begeto? hahaha… )

Hennah, kami bertiga yang ngaku-ngaku blogger Nganjuk itu, sabtu kemarin, tanggal 24 Januari 2008, melaksanakan agenda rutin (Insya Alloh rutin) tiyap liburan. Yaitu Wisata Kuliner Nganjuk.

Yang unik di sini adalah, wisata kuliner kami diselenggarakan pagi hari, jadwalnya jam 6 pagi. Kendaraannya sepeda onthel atau sepeda pancal (sepeda kok dipancal? ngko rusak no..). Jadi ramah lingkungan. Mecing benget sama alam Nganjuk yang asri sejuk dan sedikit sekali polusi.

Nah, sebelum berwisata kuliner, kami melaksanakan sepedahan ontel keliling Nganjuk dulu. Menyegarkan tubuh dulu. Baru setelah itu hanting kuliner di Nganjuk.

Pagi itu, ongki datang ke rumahku jam 7 kurang. Disusul Masdan yang datang jam tujuh lebih. Maklum masih edisi perdana, makanya ndak papa telat. Hohoho…

Kami berangkat jam 7.30 pagi. Rute perjalanan diambil secara naluri oleh kami bertiga. Hasilnya adalah:

  1. Dari rumahku,
  2. kami ke Alun-alun Nganjuk, lalu…
  3. muter ke SMPN 1 Nganjuk
  4. belok kanan trus lurus naik jumplangan sepur trus…
  5. belok kanan lagi sampai abang ijo
  6. belok kiri ke ngGadung…
  7. luruuus… notok jedok trus…
  8. belok kiri lewat sawah-sawah yang ijonya adeem banget..
  9. njujuk ke pasar Kerep dapat minuman akua gratis..
  10. luruus menuju ngGuyangan… (hayo ngapain ke ngGuyangan??? :ssst: )
  11. istirahat dulu sambil foto-foto…
  12. meneruskan perjalanan lalu belok kiri ke sekar putih
  13. belok kiri lagi ke SMAN 1 Nganjuk
  14. menuju warung Mbok Iro

Masdan, ongki dan ndop sedang Istirahat di Guyangan

Selama perjalanan yang menyenangkan itu, sinar matahari terasa hangat menyehatkan. Kami sibuk menggosip mengobrol satu sama lain.

Lha pas di pasar Kerep itu, si Masdan tiba-tiba izin mau main ke rumah temannya. Eee.. dia kembali sambil bawa tiga gelas air akua. Hohoho.. dapat minum herratong (gratis, red.) ternyata. Peh, peh, Masdan pancen sip nek didadekno si konsumsi. Iso ngirit duwit kas.. hahahaha…
__

Mbak sri sedang melayani

Sehabis sepedahan, kami mampir ke Warung Pecel Mbok Iro. Memenuhi hasrat kelaparan kami. Apalagi sehabis sepedahan jauh kayak gini, waah. pas banget deh..

ndop, masdan dan ongki di Warung Mbok Iro

Warung mbok Iro sangat sederhana. Hanya berukuran kurang lebih tiga kali tiga meter. Tapi, warungnya kecil-kecil cabe rawit. Lawong sambel pecelnya itu lo… huwaaa… pedes pol. Sampai-sampai aku lihat si ongki gobyos sehabis makan. Hahahaha…

Masalah harga:

  • 2000 rupiah saja untuk harga nasi pecel.
  • 500 rupiah saja untuk teh anget.
  • 100 rupiah saja untuk krupuk.
  • Rondo royal alias tape goreng500 rupiah saja untuk rondo royal (tape goreng, red.) dan jajanan yang lain.

Toutelli, kami hanya habis 10.300 rupiah saja untuk tiga orang.

pincuk-pincuk dan ndop

Saking seneng pedesnya, si ndop sampai nambah satu porsi nasi pecel lagi lo… (maklum, seminggu belum makan, hehehe… )

__

Perjalanan kami selanjutnya adalah menuju rumah ongki untuk beristirahat meregangkan kaki. Beberapa menit sampai lah kami ke rumah ongki. Langsung blek sek tidur… hehehe.. nggak ding, langsung deh nguprek-nguprek template, mencoba-coba plugin, pokoknya blogging lah..

Trus kami menyempatkan diri membuat logo baru blogger Nganjuk. Sebenarnya logo sudah jadi sejak beberapa bulan kemarin, tapi kemarin dirasa perlu untuk didiskusikan lagi. Maklum si ndop dulu pas mbuat logonya mikir sendiri. Sedangkan sampeyan tau sendiri khan kalo si ndop itu otaknya di dlama’an kaki (telapak kaki, red.), lebih parah dari otaknya si cebong yang ada di dengkul…

di rumah ongki sedang berekting musyawarahIni nih, kami bertiga yang sedang ekting bermusyawarah untuk mufakat membuat loggo dan-atau banner blogger Nganjuk. Wuih, saking kompanya, si masdan megang kibod, si ongki megang mouz, si ndop ekting memberikan ide.

Walhasil, setelah beberapa puluh menit sibuk muter-muter ide, akhirnya jadi juga apa yang disepakati bersama. Nah, yang susah itu untuk urusan warna, ada yang suka ijo, suka merah, suka merah putih, suka item, waddoh.. akhirnya dibuat aja semua pilihan warnanya. Toh loggonya masih tetep. Masalah warna nggak perlu dipersoalkan.

.. dan logo sekaligus bannernya adalah:

—>

mana ndop?

lha itu di sebelah kanan sidebarku.. wekekeke…

Tunggu loncingnya ya… bisa di blog ini atau blog sebelah.

Warung Pecel Spesial Mbak Yun Nganjuk

$
0
0

Yup, halo halo halo… yang di warnet, yang hotsepotan, yang ngenet gratis, yang di kampus, yang di lab, yang di kantor, pasti pada laper ya? apalagi kalau hari ini siang-siang, atau mungkin dini hari, di mana perut saatnya diisi. Di mana perut sedang kukuruyuk-kukuruyuk minta dimasukin makanan.

Nah nah nah, saya punya a gud nyuz feyu, hiyaitu, saya mau memerkenalkan, Warung Pecel Spesial Mbak Yun Nganjuk. Wuih, judulnya saya tulis lagi, hihihi…

nih fotonya..

Warung pecel spesial mbak yun nganjuk

Warung yang terletak di Kedung Banteng Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk itu selalu rame pengunjung. Apalagi kalau pas siang-siang, pas waktunya istirahat kantor, atau pulang sekolah, pasti rame. Saya kalau pulang Nganjuk sebisa mungkin nyempetin beli Krupuk Pecel atau rujak di situ. Maklum jaraknya nggak begitu jauh dari rumahku. Pakek sepeda ontel aja beberapa menit sudah nyampek.

Menu yang disajikan antara lain:

  • Krupuk Pecel: Rp. 1500,-
  • Rujak: Rp. 4000,-
  • Jajan gorengan: Rp. 500,- (atau Rp. 750,- ya? lupa. Hahah..)
  • Es Rujak: Rp. 1.500,-
  • Es Jus: belum pernah beli jadi nggak tahu harganya, hihih.. (heh, ojo ngguyu ndop!!)
  • Gado-gado: ini juga belum pernah beli, kayaknya harganya sama Rp. 4.000,- (yaolo ndop, niat po ra to nggawe postingan??)

Suasane di dalam warung mbak yun nganjuk

Letak dari warung itu tepat di pojokan gang. Dari terminal Nganjuk langsung ke timur. Sampai lampu merah belok kanan. Lalu sebelum nyampe rel kereta, sampeyan belok kanan lagi. Nah, jalan terus sampai menemukan warung mbak Yun di pojokan. Warungnya isis banget. Maklum berada di kota angin, Nganjuk.

Mbaknya yang ngedoli rambutnya keriting. Pelayanannya cepet. Maklum kalau untuk sambel, si mbak sudah menyiapkannya secara portable, alias sudah dalam bentuk cair. Atau kalau sambel pecel (pecel itu sambel, bukan bumbu!!!), ya sudah tersedia versi zip-zipan (ungkul) yang perlu proses extract menggunakan air. Jadi mbak Yun itu sudah punya software winzip berupa air. Hahahah… (wuih, bahasamu ndop?!)

Kalau sampeyan andok di sana, sudah tersedia tempat lumayan banyak. Di sebelah kiri, di sebelah kanan, atau kalau mau ngisis, cari angin, ya di depannya mbak yun ngedoli itu.

Pembelinya lumayan rame, dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Maklum harganya murah meriah dan terjangkau semua kalangan. Soal rasa, standar menurut saya. Tapi lumayan sebagai alternative jajanan di siang hari.

Ada pembeli yang bermobil

Oh, ya, warungnya itu buka jam 10 ke atas, biasanya sih jam 11 siang. Tutup jam-jam 3-4 sore. Maklum, dagangan laris abis dan dagangannya banyak banget. Jadi perlu waktu banyak juga untuk persiapan besoknya.

__

Eh, kalau sampeyan kapan-kapan kopdar ke Nganjuk, saya ajak ke sana aja ya, maklum saya ini ndak punya banyak duwit, lawong ngenet aja nyari yang gratisan. Leptop juga ndak punya. Jadi biar kopdarnya asyik, ya makan-makan saja, okee…

wis, wis, ndang komentar, dihetriki yo gak popo.. *pasrah mode on*

Masak Sendiri Makan Sendiri

$
0
0

Yes, akhirnya pengeluaranku bisa merosot tajam! Gara-gara apa? gara-gara saya ikutan sama teman-teman kosku yang lain. Yaitu masak!

Sejak jum’at (2/4) kemarin, saya masak sendiri. Ibukku sudah menyiapkan beras dari rumah sekelo, trus sambal pecel (sekali lagi, pecel itu sambal, bukan bumbu!) seplastik. Dan tidak bisa dilogika, takaran ibukku itu tepat adanya.

Pagi tadi, saya telah berhasil menghabiskan beras sekelo itu. Dan masih sisa untuk makan nanti sebelum pulang ke Nganjuk (besok ikutan ncontreng!). Jadi memang takaran sekelo beras untuk 6 hari adalah pas untukku. Dengan makan dua-tiga kali sehari, ternyata beras sekelo itu cukup loh. Apalagi makanku itu nggak sedikit. Maklum badan saya yang tinggi semampai ini perlu asupan banyak makanan. Jangan dikira saya ini kurus trus makannya sedikit..

Lauk pauk saya sehari-hari selalu sama. Yaitu telur ceplok sama sambal pecel. Entah kenapa kok ya ndak bosan-bosan. Teman kos selalu nyindir, kok lauknya itu itu melulu? Lha embuh, saya emang seneng segala masakan ibuk, termasuk sambal pecel itu. Walau dimakan setiap hari pun, saya tetep nggak bosan. Maklum, sambal ibuk memang pedesnya jiyan josh gandosh sampek mbledosh!

Walhasil, saya memang selalu masak sendiri dan dimakan sendiri. Maklum, nggak semua anak kos doyan pedes. Hanya beberapa saja. Jadi kalau aku gabung makan-makan sama mereka, makanannya cenderung anyep! ndak pedes. Tapi kalau mereka gabung makan-makan sama diriku, saya ndak tega kalau nanti bibir mereka semua pada kewedangen (kepedesen sampe mulutnya monger-monger, red) makan sambal bikinan ibukku, atau sambal trasi bikinanku.

Toutelli, saya telah menghabiskan telur 10 butir. Sudah beli 3/4 kelo gram. Seperempat kelonya seharga Rp. 3.300,-. Wuih, ngirit banget khan. Urunan minyak gas 4000 perbulan. Beli minyak goreng Rp. 3.700,- masih sisa sangat banyak, maklum hanya dipakek buat nggoreng telur ceplok. Jatah 10 rebu sehariku masih sisa banyak. Lumayan dikumpulin buat beli hengfoun seken merek Soni Erikson (bukan eriksen!) Ka lima sepuluh i. Alhamdulillah sudah ngumpul uangnya, tinggal nyari hengfounnya.. ayo siapa yang mau jual hapenya??? :ayoh:

Eh, dari tadi kok nggak ada fotonya ya?
Apa kamu sekarang malu ndop menampakkan diri?

wuih, enggyak duong… Oke, oke, diriku telah berhasil berhasil mendapatkan fotonya ndop yang sangat ekskelusif dan rare (langka, red.) ketika lagi makan bareng temen kosnya yang bernama Candra Irawan. *nembak kiwod moud ON*

Masak sendiri dimakan sendiri

Waah, fotonya nggak nyambung sama judulnya. Hahaha… tapi nggak juga kok. Kelihatannya emang makan bareng, padahal asline itu masaknya sendiri-sendiri, hahaha.. soalnya seleranya beda. Dirinya nggak begitu doyan pedes, diriku penggila pedes. Heg heg heg…

Wong Ndeso Makan Pekmpek

$
0
0

“Sesuk wae yo.”
“Yup, aku manut wae!”

__

Dan besok pun terjadi dengan sukses. Kami berdua, yang sama-sama dilahirkan dari kota angin tercinta alias Nganjuk, pun berangkat menaiki len kuning bernama O menuju sebelahnya THR alias Haitekmol.

Gusti Alloh nyuwun ngapuro, panasnya hari ini. Di dalam len seperti berada di dalam ouven. Langsung deh, aku lepas jaket itemku dan tampaklah kaos putih bjork yang aku pakai. Hehehe.. panas ini ada gunanya ternyata, saya jadi bisa pamer kaos bjorkku ke khalayak ramai. Hehehe…

___

Setelah mubeng-mubeng mengitari Haitekmol, mencari-cari mehkeluk mati bernama lele yang top. Akhirnya nemu juga yang sreg. Hehehe.. namanya aja ingin mencari, bukan ingin membeli, jadi setelah menemukan yang sreg, saatnya membayangkan untuk memunyainya. *the secret mode on*

Siapa tau kalau memang ada rejeki, kita bisa memilikinya. Bener khan?

Lapar melanda…

Sarapan nasi pecel tadi pagi sudah habis diserap keringet waktu panas-panasan di dalam len. Walhasil kembar siamnya waljinah (orijinal karangannya nug, red.), kami lapar banget pas jalan-jalan mencari lele yang top tadi. Kalau lapar, biasanya ngapain sodara-sodara?

Hennah…

Kami sok nggaya nih. Mumpung berada di kota Surabaya, dan mumpung berada di haitekmol, kami mau mencoba sok kaya dengan makan pempek di lantai satu.

Saya duduk-duduk saja, ongki yang mesen ini-itu. Soalnya duwik saya masih 10 ribu saja. Hehehe…

Beberapa menit diankemu, eh, kemudian, datanglah hidangannya…

makan pekmpek di haitech mall

Langsung deh disantap. Pempeknya terasa kecut banget. Seperti pencit mangga. Hohoho.. Malahan kalau menurut kami, lebih enakan kecutnya pencit mangga dari pada kecutnya kuah pempek ini.

Namun, yang namanya lapar, apa aja rasanya, tetep di makan to ya. Apalagi saya, yang pengen gemuk ini.

Beberapa menit berlalu, rasa kecut semakin tak tertahankan. Kami pun istirahat makan dan ngobrol-ngobrol. Si ongki sudah nggak mood makan lagi. Nyerah dia. Saya masih lanjut, demi sesuwap daging™, saya harus bertahan menghadapi cobaan ini. Tak henti-hentinya saya menyugesti diri saya sendiri bahwa yang saya makan ini adalah nasi pecel mbok iro favorit saya, atau krupuk pecel bu Penik dan mbak Yun di Nganjuk.

Yes, dengan sugesti itu, akhirnya saya berhasil menghabiskannya…

pempek habis dimakan ndopBagaimana dengan ongki? dia ternyata sudah tidak kuat sodara-sodara. Wow, diam-diam saya merasa bangga dengan prestasi ini.

Ongki itu khan tubuhnya gedhe ya, untuk menopang badan segedhe itu, khan musti banyak makan. Mungkin karena rasa kecut yang memang tak tertahankan itu, sampai-sampai sugesti yang saya kirimkan ke otaknya tidak berhasil membujuknya.

___

Ongki menuju tukang pekmpek. Saya mengikutinya di belakang. Ketika bertanya harga, kami sempat shock mendengar jawabannya!

“Lima tiga!”

OMAIGOOOSHHH!!! dua tiga apa lima tiga? kami mengulangi tanya lagi…

“Lima tiga, Mas!”

DIEEENG!!! Mak gedebuk jerantal!! Tangan ongki pun gemetaran mengularkan duwit berwarna biru yang masih sangat rapi dari dompetnya. Lalu diambilnya tiga lembar uang ribuan yang lusuh dan menyerahkannya ke tukang pekmpek dengan lemes dan pasrah menerima keadaan dan cobaan yang menimpa dirinya dan diriku.

___

Tak henti-hentinya bibir kami beradu saling menyumpah-nyumpah penjual pempek tadi.

“Waduh ngki, sumpah ya, kapok aku mangan pekmpek nang kene.”
“Wis rasane kecut, gak ntek pisan.” Gumam ongki.
“Lha iyo, kok yo luarang men to yo.. yo.. mosok panganan mung glepung dicampur ndop ndog sak iris wae kok seked ewu men…”
“Lha iyo.. kapok pok pok..”

___

Di dalam len, saya iseng sms temen. Maklum nggak pakek paklum dulu™, si ongki khan berada di depan di sebelah sopir, saya berada di dalam len. Dari pada bengong, saya sms-an dengan teman. Langsung cerita mengenai pekmpek tadi.

Temanku bukannya mendukung kami yang telah tertimpa musibah ini, malahan dia menertawakan kami berdua. Gimana mau nggak tertawa, lawong ternyata pekmpek itu itungannya bukan porsi, melainkan perbiji!!

Waddoh biyung, pantesan harganya membengkak begitu. Perbijinya tadi saya baca rata-rata 7500 rupiah. Jadi jadi jadi… huwaaa… pantesan tadi yang jualan seneng banget gitu, sumringah melihat kedatangan kita berdua. Hohoho…

Harusnya khan mengatakan, “Ininya satu, ininya satu.. ” Sambil nujuk-nunjuk makanan glepung dengan berbagai bentuk yang tertata rapi.

Bukannya bilang, “Pekmpeknya dua mas…”

Mungkin mas tukang pekmpeknya bingung, ini orang tau pekmpek apa nggak ya? Setelah yakin kalau kami nggak ngerti, langsung deh dimanfaatin sama masnya.. Hohoho… apes deh…

Jadi pelajarannya adalah:

  1. Masalah membeli makanan, mendingan tanya harga dulu, semakin banyak tanya semakin baik
  2. Hilangkan sifat sok kaya! Yah, apes deh, kirain harganya berkisar 10 ribuan gitu, ternyata… beuh beuh beuh…
  3. Bawa duwit banyak kalau mesen makanan. Sapa tau nanti pas mbayar, yang jual bilang begini, “Itu kuning telurnya dilapisi emas, jadi wajar dong kalau nasi telur ceploknya 500 ribu!!!”
  4. Pasang tampang melas dan tampang lusuh. Biar ada alasan untuk ndak kuat bayar nasi telur ceploknya. Loh, ini lagi mbahas telur ceplok apa pekmpek?

Harga Sate Yang Aneh

$
0
0

sate golek ning googleSaya punya cerita menarik nih sodara-sodaraku. Ini terjadi pas saya dan teman kos saya beli sate di sebelahnya Pizza Hut Gatot Subroto Denpasar. Satenya sih nggak ada yang sepesial. Biasa aja kok. Mbok kira kalo sudah di Bali itu trus semuanya enak begitu? halaaah, mitos itu… biasa aja kok… hehehe…. langsiyung siyajah, beginilah ceritanya…

ndop: Berapa pak?
Bapaknya: Berdua 27 ribu
ndop: satu-satu aja pak mbayarnya..
Bapaknya: Ooh, yang satu nembelas, yang satu lima belas..
ndop: ????
*16 ribu ditambah 15 ribu = 27 ribu?*
Temenku membayar 15 ribu, trus bapaknya malah ngasih kembalian seribu…
15 ribu dibayar 15 ribu kok dikasih kembalian seribu???

ndop: Kalau saya berapa pak?
*Saya mencoba mengulangi harganya*
*bapaknya sibuk ngitung*

Bapaknya: kamu 14 ribu…

Walah harganya ganti!!!
Saya menyerahkan uang 20 ribu. Sama bapaknya dikasih kembalian 4 ribu!

ndop: Pak, katanya 14 ribu, kembaliannya kurang 2 ribu…

bapaknya nyari uang seribuan… trus ngasih saya seribu

ndop: Lho pak, kurang seribu lagi, khan katanya 14 ribu…

Bapaknya ngasih seribuan lagi….

YAAAAAAH… BAPAAAAAK… PEGIMANE TOOOOO….

____

Sebelum saya, ada yang beli sate dua porsi, cuman disuruh bayar 16 ribu!!!
Walah, BERATI HARGA SATU PORSINYA BERAPA SIH PAAAAAK???!!!!
HUWAAAAAA……

Wisata Kuliner Nganjuk: Nasi Pecel Bledek!

$
0
0

Halo halo halo… untuk memenuhi kebutuhan jasmani, kita perlu yang namanya makan. Dan untuk memenuhi kebutuhan rohani, kita perlu yang namanya bahagia. Nah, saya bisa menyediakan kedua hal itu untuk anda. Apa itu? simak yang berikut ini..

:pukul:

Ndop, posting pakek bahasamu saja deh ndop, jangan lebai getoooh… gak pantes, soale dirimu wong ndeso. Wis ndeso, elek pisan!

Oke oke… apa perlu saya ulangi postingannya? Nggak usah ya. Menghabis-habiskan waktu ngenet sodara aja. Apalagi kalau sodara ada di warnet. Wah, pasti sudah pada ketebak kalau lebih demen sama :fastreading:

NASI PESEL BLEDEK!

Wow, sesuai namanya, pecel ini memang SANGAT PEDAS! Apalagi kalau sampeyan dengan suara keras dan sombongnya bilang begini sama bakulnya (bakul: penjual), “Kulo sambele pecel mawon!”.

Wuih, sontak para pasien yang ngantri untuk diobati mulutnya yang lumpangen atau diobati hidungnya yang pilek, matanya langsung membelalak dan berdecak kagum. Wow.. sambel pecel doang? Hebat bener anak muda ini. Siapa dia gerangan?

Saya yang merasa dirasani, langsung deh membalas dalam hati juga, “Guweh getoo… Putrane Pak Djainuri Gang Arjuno Nganjuk, pastinya dong doyan pedes. Wong sekeluarga aja, guwe sudah doyan pedes sejak umur 2 tahun! Gimana? hebat khan guwee??”

Tapi sayangnya mereka nggak mendengar kata hatiku…. :cry:

kita kembali ke jalan yang lurus..

Ini diya fotonya…

Nasi Pecel Bledek

Pewujudan Nasi Pecel Bledek. Alhamdulillah masih dibungkus dengan daun pisang. Jadi aromanya masih sangat nikmat!

Bagemana? dengan melihat gambar di atas, sampeyan pasti sudah pada ngiler sama bentuk tangan saya yang seksi dan berbulu itu ya? *walah, tangan cuma kelihatan sak ipret aja lha kok bangga!*

Sesuai penampakannya, nasi pecel bledek memang sangat sederhana. Hanya terdiri dari nasi, capar (tauge), kulupan (sayur), sama rempeyek. Tidak butuh tahu, tidak butuh telur, tidak butuh tempe. Nggak perlu itu semua, rasanya sudah sangat sedap. Saya ulangi biar lebih meyakinkan: SANGAT SEDAP! :ngiler:

Sayangnya, porsi nasinya sangat amat tidak cukup buat kontainer perut saya. Jadinya, saya musti tanduk satu porsi lagi. Dengan nambah satu porsi lagi, perut anda akan berangsur-angsur terasa panas, keringat perlahan-lahan mengalir dari ujung rambut (atas!) menuju leher dan menuju pelipis anda. Beberapa saat kemudian, suara desahan anda yang sudah beribu-ribu tahun tidak diekspose ke khalayak rame pun, akan terdengar dan disaksikan oleh puluhan penduduk yang ngantri makan di situ!

Suasana di Dalam Warung Nasi Pecel Bledek

Itu masih pagi bro dan sist, coba kalau malam tiba, ramenya minta ampun. Hohoh…

Saya masih belum kenyang dengan dua porsi nasi pecel bledek. Tapi saya ndak tega membiarkan perutku yang penuh bulu (senengane pamer wulu!) ini kepanasan nahan pedes. Dasar emang lidah sama perut ini nggak kompak. Si lidah maunya makaan pedes melulu, kasihan perut yang menggeliat kepanasan!

Jadinya, saya sudahi saja di dua porsi nasi pecel bledek. Teman-teman saya yang lain juga begitu. Lalu kami minum teh anget dan membayar ke kasir! (kasirnya ya yang ngedoli itu!)

sedang makan nasi bledek

Saya dan bolo plek (bukan foto sebenarnya, diperankan oleh model: Sigit Darmawan dan Muhammad Ali Mudzofar) sedang menghayati rasa pedas nasi bledek. Itu cuma ekting ketawa dan tersenyum, aslinya mulut ini sudah monger-monger kepedesan!

HARGA

  • Satu porsi Nasi Pecel Bledek: Rp. 3.000,-
  • Teh (es dan anget): Rp. 1.500,-
  • Tahu atau tempe: Rp. 500,-

Ayoo. Buruan ke Nganjuk. Main ke rumahku dulu. Nanti ngajak aku, pasti saya mau menemani. Apalagi kalau ditraktir! apah? ndak mau nraktir aku? Yaudah, buat yang mau makan Nasi Pecel Bledek, alamatnya ada di Jl. Gubernur Surya Sebelah Timur Gedung Juang Sebelahnya poskamling Nganjuk. Atau sms saya, nanti saya anter jalan kaki!

Bagi anda yang beruntung, bisa ketemu artis lo di sana, seperti saya tadi malam. Ketemu artis Ibu Kota asal Nganjuk: Vita KDI 5 (Pemenang Pertama Kontes Dangdut 5 di TPI)

nih dia fotonya…

Vita pemenang KDI 5 sedang makan nasi bledek

Lha itu artisnya sedang makan. Yang mana to ndop? Ya yang saya kasih warna sendiri, yang lain yang bukan artis saya kasih warna hitam putih. Hohoho… Vita tampak malu-malu, mungkin gara-gara berdekatan sama saya.. wakakakaka… :oops:

Hadiah Silver Datang, Weladalah Menang GOLD!

$
0
0

Hari ini semacam ketiban rejeki bertubi-tubi. Pas saya lagi tidur ngganteng di siang hari karena ntar malam pingin begadang menyambut tahun baru, Paknya yang sialan! Ternyata lebih ganteng dari saya! dari TIKI datang membawa bingkisan kecil. Bingkisan itu adalah..

Hadiah Internet Sehat Silver

Jujur saya lupa kalo saya belum menerima hadiah pas jadi pemenang ISBA silver kemarin. Haha. Wow, saya dapat sidi film dokumenter timeliner(s) @linimas(s)a “When INDONESIANS are connected to one another.. . Kalo mau ngerti isi filmnya, bisa dibaca reviewnya oleh sahabat saya whiz di sini.

Lalu saya juga dapat modem HUWAEI. Berguna banget untuk internetan kalo saya lagi liburan lama ke luar kota. Maklum di rumah sudah makek spidi. Hehe.

Terimakasih Internet Sehat.. (diucapkan dengan nada klinik Tong Fang yah.. )

_______________

Trus saya facebookan seperti biasa. Lalu mandi dan sarapan! Iya, sarapanku emang jam 12 siang sampe jam 3 sore. Hehehe. Gado-gadonya enak banget! Saya beli di Jarakan Nganjuk. Jalan raya sebelum SMP 2 Nganjuk. Nama warungnya Warung Baru. Dan Puji Tuhan, ini gado-gado terenak sejagat raya!

Gado gado terenak sejagat raya

Gado-gado Warung Baru Jarakan Nganjuk ini terenak sejagat raya!

Suasana dalam Warung Baru

Nah, warungnya kecil. Cuma ada 6 meja makan.
Mungkin karena masih baru, jadi masih kecil.. #okesip

Menu Warung Baru

Ini Menunya. Saya cuma pernah makan Gado-gado, jus alpokat, es campur sama es gelombang cinta (ternyata ini es dawet -_-)

Pulang dari makan gado-gado saya mampir di Prima mall swalayan. Prima Swalayan adalah satu-satunya bangunan tergahul di Nganjuk. Padahal cuma dua lantai dan nggak ada mekdi dan bioskopnya! Haha.

Di Prima Swalayan saya beli ROKA. Wafer isi coklat berbentuk bola asli made in Malaysia ini memang jadi cemilan favorit saya kalo lagi lapar. Dibanding ROKARI, yg mana asli Republik Indonesia, rasanya kalah jauuuh dibanding ROKA. HIDUP MALAYSIA!!! :pukul:

Wafer Bola ROKA Malaysia

Ini lo wafer Bola ROKA yg asli Malaysia. Kalo ROKARI itu buatan Indonesia.
Rasanya lebih enak yg ROKA.

Lalu hujan super deras! Karena saya sudah mandi, walhasil saya eman-eman kalo harus hujan-hujanan. Saya menunggu sampe hujan nggak deras lagi. Kira-kira sejam lamanya.

Prima Swalayan

Di pintu masuk Prima Swalayan bersama pembeli lainnya menunggu hujan reda. Yang gendut pakek baju coklat krem itu BUKAN SAYA lo ya. Perut saya nggak segendut itu! Wajahnya emang rada mirip sih. Sama-sama ganteng dan gud luking gitu

Sampe rumah, tenguk-tenguk buka facebook. BBku berkerlip-kerlip merah, ternyata ada email. Ternyata dari ISBA! SAYA MENANG The 1st GOLD ISBA (Internet Sehat Blog & Content Award)!!!

WOW

Kok nggak pakek salto ndop?

Heh, bisa gempa bumi nanti!

Masa sih menang? Blog amburadul kayak begini aja kok menang sih? Buktinya dong?

Buktinya ada di sini: Inilah Pemenang Blog Award GOLD – Periode 2. Kalo males baca, saya kasih screenshotnya aja yah. Cek this aut!

Pemenang ISBA GOLD

Puas??? Hahahaha.. Alhamdulillaah yah..

______________

Yang jelas perasaan saya senang. Kemarin pas menang kategori silver aja saya sudah jingkrak-jingkrak gak karuan. Lha ini malah jadi the first place kategori GOLD. Betul-betul iksaitid banget!

Pemenang kedua dan ketiga adalah koder.web.id dan blognya mas whiz: whizisme.com.

Secara konten, sebenarnya blog saya kurang mengarah ke satu topik yah. Jadi amburadul aja gitu. Apa aja saya tulis. Emang sih, soal tutorial vector, mungkin blog saya ini yg paling komplit ngawurnya! Bahkan saya tak segan-segan ngrekam video tutorial vector pakek suara saya sendiri yg katanya kayak orang gila!

Kok kayak sih? Ndop khan emang gila sejak dalam kandungan!

Memang benar.. dan saya bersyukur akan anugrah itu.. :doa:

Secara desain, blognya mas whiz yg paling bagus. Blog saya biasa-biasa aja. Saya gak begitu jago mendisain. Jadi blog saya nomer dua aja deh untuk urusan desain. Blog koder, karena templatenya kurang “personal”, jadi rangking tiga untuk urusan desain.

Secara Originalitas, jelas banget blog saya yg paling unggul! mungkin karena aku orangnya egois yg nggak bisa diatur. Kolot semaunya sendiri tapi memiliki high taste terhadap sesuatu, walhasil ketika baca blog saya, dari bahasa yg saya gunakan, pembaca akan dengan mudah mengenal saya. Oh ini ndop! Ndop yang Vectoria Jenaka itu toh… IYAAA… NDOP YG GILA ITU LOOOH…

Itu adalah pendapat saya pribadi yg JELAS BERBEDA dengan pendapat ketiga juri (1. Blontank Poer (Blogger, Fotografer Budaya, Wartawan), 2. Indriyatno Banyumurti (Blogger Kuliner, Ketua Relawan TIK), 3. Onno Purbo (Writer, IT Expert, Advisory Board Chairman of ICT Watch).

Yang jelas, saya sangat amat bersyukur. Saya ucapkan berton-ton terimakasih buat ISBA, buat ndofansâ„¢ tercinta, buat pembaca blog saya (semoga berkunjung ke sini bukan karena kesasar. haha), oh ya lupa, terimakasih buat mbah gugel..

:ampun:


Kota Nganjuk Malam Hari dan Kulinernya

$
0
0

Aslinya saya nggak punya bahan postingan, eh punya ding, tapi masih kudu dipersiapkan lebih matang lagi. Walhasil, demi menunaikan “kewajiban” 3 hari sekali posting blog (sudah telat dua hari nih), saya pun mau sharing foto-foto saja..

————-

Tadi habis maghrib saya langsung meluncur ke Soto Ayam Kampung khas Lamongan di jalan Dr Sutomo Nganjuk, tapi yang jualan orang Nganjuk asli kok. Saya suka makan di sini soalnya bergizi dan bikin kenyang!

Soto Ayam Kampung Lamongan Dr Sutomo

Hidangan Soto Ayam Kampung Lamongan Dr Sutomo Nganjuk

Bagemana nggak ngiler kalo melihat hidangan bergizi di atas?
Mungkin ini yang bikin saya gemuk hidup di Nganjuk.
Makanan Nganjuk itu enak-enak!

Soto ayam, krupuk dan Teh Anget cuma 10.500 rupiah saja.

Jadi makan siang saya itu habis maghrib. Soalnya saya hampir gak pernah sarapan. Jadi jadwal makannya mundur. Saya posting ini jam 10 malam. Dan belum makan malam soalnya emang masih kenyang. Nanti jam 12 lebih baru makan malam.

Habis makan di Soto Lamongan ituh, saya melanjutkan perjalanan ke timur. Masih di Jalan dr. Sutomo. Dan memotret warung Nasi Becek khas Nganjuk favorit saya kalo lagi galau.

Nasi becek khas Nganjuk Pojok

Nasi Becek dan Sate Kambing Pojok khas Nganjuk

Kalo kalian berkunjung ke Nganjuk, wajib ngerasain Nasi Becek Pojok. Nasi becek itu semacam gulai sate. Tapi rasanya beda. Rasanya lebih enak!!!

Yang jualan nasi becek di Nganjuk ini ada beberapa. Di Gedung Juang Nganjuk ada dua warung. Yang menghadap ke barat itu yg enak. Trus di sebelahnya Nasi Becek Pojok juga ada Nasi Becek Suradi. Tapi yang PALING ENAK itu yg POJOK!!!

Nasi Becek Pojok khas Nganjuk

Saking enaknya, temenku pas tak ajak makan di sini, sampe lupa motret.
Baru inget pas tinggal sepertiga piring!
:doh:

Nasi Becek plus Teh Anget cuma 11 ribuan. Biasanya kamu akan nambah setengah porsi. Jadi habis sekitar 15 ribuan. Kalo nambah sate ya itung sendiri yah. Satu tusuk sate kayaknya 1000-an rupiah.

Setelah motret warung Nasi Becek, saya pun melanjutkan lagi perjalanan ke timur. Nyebrang prapatan. Meluncur dengan mengayuh Nduk Minah, nama sepedaku merek United Dominate seharga 2,6 juta rupiah saja, menuju Prima Swalayan.

Prima Swalayan Nganjuk

Prima Swalayan Nganjuk

Nganjuk nggak ada mall. Cuman ada swalayan yang lumayan gedhe. Dua lantai. Tempatnya luas. Mobil bisa parkir di dalam area swalayan sampe duapuluhan mobil.

Prima Swalayan itu semacam Indomaret raksasa gitu deh. Tapi bukan mall. Soalnya gak ada bioskop, gak ada Jeko (J-co), gak ada mekdi (Mac Donald), dan yang paling ngenes gak ada eskalator!

Saya kalo di Prima Swalayan ini biasanya beli cemilan Roka sama Susu Denko.

Di depan Prima Swalayan ada Bakso Tenis!

Bakso Tenis Nganjuk

Bakso Tenis Nganjuk

Saya kalo nggak begitu lapar tapi kepingin makan, maka akan meluncur ke Bakso Tenis depan Prima Swalayan ini.

Sebenarnya ada beberapa cabang Bakso Tenis. Yang paling enak itu di Kecamatan Berbek. 10 kiloan dari rumahku. Males ah, jauh.

Bakso Tenis

Bakso Tenis dan Jus Alpokat

Harga bakso tenis dan jus alpokat total 9000 rupiah. Kalo nambah krupuk rambak berati total 11500 rupiah.

Ayok kita melanjutkan perjalanan lagi. Bagemana kalo kita mampir ke Istana Es Nganjuk?

Istana Es Nganjuk

Istana Es di Jalan Merdeka Nganjuk

Nah ini dia tempatnya anak muda mudi Nganjuk nongkrong rame-rame. Harga hidangannya yg murah meriah membuat Istana Es ini bisa dijangkau semua kalangan. Anak-anak SMP, SMA, bahkan sampe eksekutiv muda kayak saya juga ikutan nongkrong.

Istana Es malam hari

Suasana Istana Es kalo malam hari. Sangat teduh dengan lighting remang-remang tapi spektakuler!

Di Istana es bebas main internet. Ada Wi-Fi nya GRATIS bro! Dan yang paling penting, BANYAK BANGET COLOKAN LISTRIKNYA! Menyebar di setiap tempat duduk.

Ada dua pilihan tempat duduk, mau lesehan ada, mau duduk di kursi bambu juga ada! Yup, ini tempat emang buat anak gaul di Nganjuk. Jangan ngaku gaul kalo belum nongkrong di Istana Es! :rock:

Lesehan Istana Es Nganjuk

Lesehan di Istana Es Nganjuk. Ada kira-kira 20 meja lesehan!

Kursi Bambu Istana Es Nganjuk

Kursi Bambu biasanya ditempati para eksekutif muda. Kayak kami-kami. Hahaha..

Saya Malam Minggu kemarin mengajak temen SMA yg kerjanya di Papua. Dia kaget banget ngeliat daftar harga di Istana Es Nganjuk. Kata dia, kalo harga hidangan seperti ini di Papua, harga di sini nolnya ditambah satu! Aaaakkk… :shock:

Hidangan di Istana Es Nganjuk

Hidangan di Istana Es Nganjuk. Ada Es Teler, Tempura, Sosis, Kentang goreng dan lain-lain

Hidangan di atas ini TOTALnya gak sampai 50 ribu. Harga Es Teler (yg airnya putih dan ada ijo alpokatnya) yang merupakan menu andalan Istana Es, cuma 6000 rupiah saja!

Yuk, kita melanjutkan perjalanan ke Alun-alun Nganjuk…

Alun-alun Nganjuk

Alun-alun Nganjuk

Alun-alun sudah berubah yah. Dulu nggak begitu. Sekarang jadi bagus. Di bunderannya itu, dibuat mainan anak-anak kecil. Mainan otoped.

Anak kecil bermain autoped di Alun-alun Nganjuk

Anak kecil bermain autoped. Foto diambil pas perayaan tahun baru 2013 kemarin

Dalam dan luar alun alun

Atas: Suasana dalam alun-alun sekarang ada mainan anak-anaknya.
Bawah: Suasana di luar alun-alun, banyak jualan dan odong-odong

Di depan alun-alun ada Jl. A Yani yang merupakan pusat kota Nganjuk..

Kota Nganjuk Jalan A Yani Nganjuk sepi

Jalan A. Yani lumayan sepi. Hanya rame kalo pas hari libur Nasional.
Contoh pas ada karnaval atau pas banyak yg belanja buat lebaran

Toko Bata Sepi

Toko Sepatu dan Sandal Bata. Sepi.

Yuk kita mampir Gedung Juang 45 Nganjuk..

Kios-kios Gedung Juang Nganjuk

Kios-kios di Gedung Juang 45 Nganjuk

Gedung Juang sekarang rame penjual. Dulu yang rame di Alun-alun. Lalu karena di Alun-alun dilarang jualan, maka penjual lari ke Gedung Juang. Padahal sama pemerintah daerah sudah dikasih tempat di Stadion Anjuk Ladang, tapi sebagian besar penjualnya gak mau. Di Stadion kurang strategis buat jualan!

Yup, saya setuju!! Alun-alun ke Stadion itu 5 kilometer. Kejauhan kalo dipindah ke sana. Kasihan penjualnya, bakalan kehilangan pelanggan.

Di luar Gedung Juang 45 Nganjuk

Di luar Gedung Juang 45 juga ada penjual kaki lima. Rata-rata menjual makanan dan cemilan kayak gorengan dan roti bakar

Kios di Gedung Juang 45 Nganjuk

Rata-rata pada jualan makanan dan jualan visidi yang semoga bukan bajakan. Semoga…

Ayuk, kita masuk ke dalam Gedung Juang 45 Nganjuk…

Dalam Gedung Juang 45 Nganjuk

Patung para pahlawan.
Eh dulu saya bisa manjat ke atas lo.
Kalo sekarang mustahil. We know it. *pasrah*

Gedung Juang 45 Nganjuk

Gedung Juang 45 Nganjuk.
Seringkali dibuat acara pertandingan olah raga.
Di dalam ada lapangan basket dan batminton.
Buat acara nikahan juga bisa.
Debat Calon Bupati kemarin juga di Gedung Juang 45 Nganjuk ini

Sirkuit Tamiya di Gedung Juang 45 Nganjuk

Ada Arena Sirkuit Tamiya. Masih musim ya? oooh…

Panjat Tebing di Gedung Juang 45 Nganjuk

Ada Panjat Tebing juga di Gedung Juang 45.
Aaaakkk… bakalan remuk badan saya. Males ah..

Yuk kita pulang ke Jalan Cokroaminoto III nomer 16 Kauman Nganjuk, alias rumah saya. Dekat kok dari Gedung Juang. Cuma 500 meter.

Rumahku, ndop, pemilik dzofar.com

Dihafalkan yah bentuk rumah saya. Nanti kalo mau main ke sini, biar gak ngerepotin saya karena harus menjemput. HAHAHA..

Sekian..

Aduh postingan telat sehari lebih setengah jam.. :pukul:

*merasa berdosa* :ampun:

Wisata Kuliner Nganjuk: Nasi Pecel Berbek

$
0
0

Nganjuk sebenarnya kaya akan wisata kuliner nasi pecel. Bahkan nasi pecel itu makanan sehari-hari orang Nganjuk. Tapi entahlah kenapa yang terkenal itu pecel Madiun. Padahal di Nganjuk di mana-mana kathing blecek ada yg jualan nasi pecel. Nggak pagi, nggak siang, nggak malam, bahkan tengah malam! <-- ketauan kalo tengah malam sering berkeliaran cari nasi pecel. Haha..

Sedikitnya ada empat postingan di blog ini yang membahas nasi pecel di Nganjuk:

HUWOW! Dan ternyata aku ketinggalan nasi pecel yang enak lagi di Nganjuk, yaitu Nasi Pecel Berbek. Berbek itu nama kecamatan di kabupaten Nganjuk. Sebenarnya saya aja yang menamai Nasi Pecel Berbek, soalnya di warungnya nggak ada tulisannya.

Buat para pesepeda di Nganjuk, hampir PASTI pernah mampir di warung nasi pecel Berbek ini. Soalnya Berbek adalah persinggahan istirahat yang sangat maknyus selepas ngos-ngosan naik gunung ke Kuncir, Cepoko, Ngetos atau mana aja terserah. Banyak trek buat pesepeda dengan pemandangan pegunungan Wilis yg indah di Nganjuk sini. Kalo nggak percaya, silakan cek postingan saya yang ikutan offroadan sama anak-anak “gila” berikut ini: OFFROAD NAIK GUNUNG di NGETOS NGANJUK

Udah ngos-ngosan, trus istirahat leyeh-leyeh di lesehan Nasi Pecel Berbek udah kayak surga dunia. Apalagi ditambah suguhan nasi pecel yang ENAK BANGET! SUMPAH!!!

Nasi Pecel berbek Nganjuk

Warungnya sederhana banget. Lagi-lagi warung sederhana lah
yang seringkali makanannya justru enak sejagat dan layak masuk restoran!
Di belakang warung ada tiker buat leyeh-leyeh sambil makan

Kok gambar warung ndop? Gambar makanannya dong!

Sabar sayang.. Ntar juga aku kasih gambar nasi pecelnya..

Letak warung Nasi Pecel Berbek adalah di belakang alun-alun Berbek. Eh dulu Kabupaten Nganjuk itu pusat pemerintahannya emang di Berbek sini. Makanya di sini ada alun-alunnya. Jadi kabupaten Nganjuk itu punya dua alun-alun. Alun-alun Berbek dan alun-alun Nganjuk. Hebat yah! Iya dong! Bloggernya juga hebat

Nah, tepat di depan toko Trubus yang cetnya dari dulu HIJAU. Semoga nggak ganti warna cet sampe kapan pun, biar postingan saya ini akurat secara abadi! Haha. Di depan Toko Trubus lah warung Nasi Pecel ini berada dengan gagahnya.

Nasi Pecel Berbek di depat Toko Trubus

Lihat itu banyak pesepeda mampir di sana buat makan.
Warungnya yg sebelah kanan. Ketutupan tiang.
Sori fotonya jelek, cuma pakek bebeh. Hihi.

Saya kalo mampir ke sini pas Minggu. Pas wayahnya para pesepeda menunjukkan taringnya di gunung. Berlomba-lomba pamer sepeda adu setamina. Ada yang gemuk, ada yang kurus, soal setamina SAMA SAJA bro. Yang gemuk tapi KUAT pun buanyaaak. Jadi jangan takut gemuk ya bero. Yang penting OLAH RAGA! Olah raga itu bikin sehat, bukan bikin kurus atau turun berat badan. Eh ini kok malah ngomongin olah raga yak?

Mari kita kembali ke jalan yang lurus…

Oh iya, saya selalu RESPECT sama nasi pecel yang masih dibungkus DAUN PISANG. Walaupun dilapisi sama kertas minyak, tapi HARUS ADA daun pisangnya. Karena dari aroma daun pisang itulah sebenarnya nasi pecel jadi terasa lezat. Karena makan itu melibatkan indra penciuman juga toh. Makanya perlu aroma. Makanya perlu daun pisang.

Kayak Nasi Pecel Berbek di bawah ini:

Nasi pecel berbek dibungkus daun pisang

Walaupun daun pisang cuma dijadikan bungkus doang, gak dimakan,
tapi posisinya sangat PENTING! Aromanya akan terasa beda!

Harganya berapa? PASTI MAHAL YA???

Saya tadi pagi khan mampir di sana yah. Makan di sana. Saya pesen nasi pecel sama teh anget segelas besar. Trus saya pesen lagi dua bungkus buat orang di rumah. Saya cuma habis 10 ribu rupiah saja! Jadi bisa saya simpulkan harganya adalah:

Nasi pecelnya: Rp. 3.000,-
Teh Anget gelas besar: Rp. 1.500,-

Harga segitu MAHAL?? Kamu PASTI HIDUPNYA DI HUTAN bareng TARZAN!!! :rolleyes:

Buat kalian yang suka gorengan, di warung ini juga menyediakan gorengan macam OTE-OTE (ada juga yg menyebut heci), tahu isi, dan gorengan setandar lainnya. Mau nambah telur ceplok atau dadar juga bisa. Pokoknya feleksibel. Asal jangan minta pizza aja deh.

Ote-ote di Nasi pecel berbek

Syukurin kamu tambah lapar! HAHAHA.. *ketawa iblis*

Eh, ndop kayaknya ada yang lupa. Photo nasi pecelnya mana?

Di atas khan udah..

Yang bagus dong! Yang klouuz ap. Yang dizoom. Yang jelas. Yang lebih menggoda!

Owalah.. untungnya saya tadi bungkus dua buat orang di rumah, jadi ada acara pemotretan khusus buat nasi pecelnya. Soalnya pas di warung cuma bawa BB. Tahu sendiri dong, mana ada yg menyebut BB sebagai hape berkamera bagus dan canggih? Haha. Tapi aku mencintai blekberi justru karena itunya.. Karena kejadulan dan ketidakcanggihannya. #okesip

Baiklah, inilah photo Nasi Pecel Berbek yang mulai saat ini akan tersohor di seluruh dunia gara-gara blog ini! HAHA.. Sombong banget!

Nasi Pecel Berbek

Nah lo, kapok perutmu jadi meraung-raung minta dianter ke Nganjuk!

Yang menjadi khas, mungkin sambel tumpangnya yah. Sambel tumpang itu terbuat dari tempe. Setelah dipadukan sama sambel pecel, rasanya jadi gurih dan manis. Berpadu dengan kehangatan cabenya yang gak pedes-pedes amat. Nikmat banget. Nasinya lembut berasal dari beras berkualitas. Bukan beras jatah yah. Haha. Nasinya juga masih anget tentunya. Menambah romantisme perut kita yang sudah minta diisi karena pasokan sumber tenaga mulai menipis.

Makan nasi pecel itu teksturnya macem-macem. Kelembutan nasinya dipadu dengan kriuk-kriuk renyahnya rempeyek, beradu kehangatan dari pedasnya cabe. Lalu dihanyutkan dengan seduhan teh anget di akhir. Bener-bener sensasi yang super nikmat..

Warung Nasi Berbek buka sore juga loh. Tapi aku belum pernah ke sini kalo sore. Jadi aku gak ngerti jam berapa bukanya. Tapi menurut saya paling enak ya pagi-pagi begini. Apalagi sehabis olah raga. Maknyus tiada tara!

Udah ah.. kasian kalian nanti kursinya basah ketetesan air dari mulutmu yg ngeces parah! Hahaha.. Kapok!

Merekam Jejak Lokasi Via BBM

$
0
0

Sejak update BBM (Blackberry Messenger) versi 2.0.0.31 beberapa hari yang lalu, ada banyak fitur tambahan di aplikasi chat sejuta umat ini. Sekarang kita bisa komen di status updates dengan cara buka kolom Updates lalu pilih status atau display picture yg mau kita komentari dengan cara men-tap nya.

Kalau berhasil akan muncul seperti ini..

Display Picture comment

Contoh mengomentari Display Picture:
Kita tinggal ketik komentarnya..
Setelah itu pilih “kirim”

Kalau terkirim, akan muncul seperti ini..

Komentar Display Picture terkirim

Ini keren!

Letak kerennya adalah komentar kita hanya terbaca oleh temen chat kita doang. Jadi tetep privasi. Gak kayak sosial media macam facebook atau twitter yg komen kita bisa dibaca banyak orang.

Kalian bisa coba juga untuk mengomentari status temen di BBM dengan men-tap statusnya di kolom Updates.

———

Lalu ada voice note juga… (biasa aja sih)

..dan yang termutakhir adalah bisa cek lokasi temen yg chat sama kita dalam waktu tertentu.

WOW!

Jadi kalau ada temen yg ngaku OTW (On The Way), coba suruh kirim lokasi dia, kalau ternyata tanda panahnya diam saja, maka dia bohong tuh. :hihi:

Yuk kita lihat fitur baru bernama Glympse ini..

Glympse Blackberry Messenger

Cara biar kamu bisa share lokasi kamu:
1. Pilih menu peniti (attachment)
2. Pilih Glympse (huruf G), atur lama waktu dirimu ngeshare lokasi kamu.
3. Lalu pilih “Send”

Simpel ya! Setelah terkirim, maka temenmu akan bisa merekam jejak kamu di bumi ini dengan mengklik Gliympse-nya! Keren banget!

Glympse Terkirim

Temen kamu tinggal mengeklik Gliympse-nya.
Setelah itu akan muncul…

JRENG JRENG JRENG!!!

Glymspe Berjalan

Garis biru-birunya itu jejak ke mana aku pergi..

NOTE: Fitur Glympse di BBM ini sudah dicoba untuk Android dan iOS. Ndak tau apakah di gejet Blackberry sendiri sudah ada apa belum

Jadi tadi pagi aku iseng kirim-kiriman fitur Glympse ke temenku. Dia yg sedang berangkat ke kantor bisa aku pantau pergerakan panahnya. Meninggalkan jejak biru kayak gambar di atas. Lalu jejakku pun dipantau juga sama temenku itu, dan foto di atas itu hasil screenshot perjalananku dari rumah menuju ke Warung Sego Dipo di Jalan A. Yani Nganjuk.

Setelah sampai di lokasi, aku memotret warungnya. Biar temenku bisa tahu situasinya:

Warung Sego Dipo

Warungnya kecil, tapi makanannya banyak dan ENAK SEMUA!

Di dalam warungnya ada banyak menu makanan yg siap disantap buat sarapan..

Dalam Warung Dipo

Setengah tujuh pagi nih.
Warungnya buka pagi banget, subuh gitu.

Aku membeli sego bantingan seharga Rp. 2500,- (Rongewu mangatus repes). Aku beli dua bungkus. Lalu beli susu kambing murni Rp. 2500,- (Rongewu Mangatus repes) sama jajan pasar kemplang Rp. 1000,-(Sewu repes) sama ote-ote Rp. 1000,- (Sewu repes).

Sego bantingan itu sama kayak sego kucing, cuman menunya gak macem-macem kayak sego kucing. Sego bantingan menunya cuma mie sama sambel goreng tempe. TAPI RASANYA INI HEAVENLY TASTY, SPICY AND DELICIOUS!!!

Sego Bantingan

Porsi nasinya cuma segini doang, makanya aku butuh DUA!

Biar kalian semakin ngiler membabi buta, ini saya fotokan lebih dekat dan nyata…

Sego bantingan pedes

INI TUH BUMBUNYA SANGAT TERASA, PEDASNYA BANGET!
And of course, THIS IS HEAVENLY DELICIOUS!!!

Maaf ya kalau situ jadi ngiler, selamat makan.. :ngiler:

Makan Ikan bakar di Kali Bening di Musim Kemarau

$
0
0

Kemis kemarin, 23 Oktober 2014, aku dan teman-teman SMA berkunjung ke Kali Bening Saradan Madiun, atau bisa disebut Waduk Bening Widas. Saradan itu perbatasan Madiun dan Nganjuk. Jadi gak jauh-jauh amat. Kene kono saja.

Sepontan saja kok ini kunjungannya. Jadi setelah kami dikumpulkan di acara mantenannya Novan, tiba-tiba ada yg nyeletuk ngajak ke kali bening. Langsung aku iyakan dan juga teman-teman yg lain.

Trus aku dimodusin sama Firman, temenku yg mirip pikolo. Haha. Firman mewawancarai bisnis vectorku. Trus sok-sok ngasih nasehat nyuruh aku ngrekrut karyawan, biar usahaku berkembang. Trus aku bilang, aku gak butuh karyawan.

Trus Firman terus modusin aku, nanya-nanya apakah jasa vectoranku ini rame. Trus karena kesal telah diremehkan, aku pun bilang, “Antrinya rata-rata dua minggu Fir, kalau sepi antrinya seminggu.”

Karena modusnya kurang dikit lagi, Firman langsung menghitung penghasilanku perbulan. Dan ujung-ujungnya minta aku MENRAKTIR IKAN BAKAR DI KALI BENING!

KAMPRET! Aku kena modusan si Firman!

Oke deh! Tapi anterin aku ke ATM ya, aku gak bawa duit! *Sambil nunjukin isi dompet yg isinya cuma SERIBU PERAK!*

Kenapa langsung aku iyakan? Ntar akan tahu sendiri. Baca terus cerita ini ya..

____________

Berangkat dari kecamatan Bagor, Nganjuk, mampir ke Indomaret yang ada ATMnya, ngambil uang 300 ribu. Ah, segini harusnya cukup. Oke berangkat ke Kali Bening.

Gak ada satu jam sampe. Langsung ke tempat makannya. Milih-milih ikan yang besar. Lalu memesan minuman. 4 orang kompak mesen es jeruk. Aku es degan.

Sambil menunggu ikannya dibakar, aku foto-foto di padang rumput kering yg panas di bawah terik. Yang moto si Firman. Dia yg modusin, harus aku “pelosoro” pokokmen!

Aku kasihkan iPhoneku ke Firman. Ngasih petunjuk cara motretnya. Lalu aku siap-siap pose. Lalu cepret! Cepret! Cepret! Cepret! Empat jepretan telah sukses dilakukan.

Karena lagaknya ala fotografer beneran, aku yakin hasilnya bagus. Dengan gegap gempita aku minta hapeku, ternyata hasilnya..

Kakiku kepotong gak dimasukin frame! :cry:

Ulang!

“Ini sampe sini harus kelihatan ya, gunung di belakang sana juga kelihatan. Dedaunan yg di atas sini juga harus kelihatan”

Firman mengangguk paham. Lalu aku pose lagi. Cepret!

Firman mengangguk-anggukkan kepala dengan meyakinkan, aku sumringah hasilnya pasti bagus nih! Kuraih hapeku dari tangannya. Ternyata..

Aku diletakkan di pinggir kanan mepet banget sama frame! :cry:

Ulang!

“Aku jangan diletakkan di pinggir begini ya! Agak ke tengah.. Di sini..”
Aku tunjukkan ke Firman letak tubuhku seharusnya..

“Gak bisa, kalau kamu di tengah, gunungnya nanti gak kelihatan!”

“YA KAMUNYA YANG MINGGIR, KAKAAAAAK!!!”

Sambil ketawa cengengesan dan kukur-kukur kepala yg gak gatel, Firman akhirnya stenbae di posisi yg semoga bagus enggelnya. Giliranku nih, dengan mood yang menurun, ditambah panasnya sinar matahari, harus bisa pose dengan super rileks.

Dan hasilnya…

Kalibening Bersama seorang model

Kali Bening bersama seorang model. FINALLY!
:lol:

Kalinya gak kelihatan ya? Ini kalinya..

Kali bening Saradan Madiun

Kali Bening Saradan Nganjuk.
Letakku memoto ini, kalau gak kemarau, aku sudah tenggelam.

Iya bener. Airnya surut ekstrim. Panas yang sekarang khan ndak umum ya. Bahkan yg dulu penuh air, sekarang kayak padang dataran rumput gitu. Keren sih, tapi lebih keren kalau air. Lebih adem ngeliatnya.

Kali Bening Surut

Airnya surut tuh!
Kalau gak kemarau, daratannya gak kelihatan tertutup air.

Eh, penasaran sama mukanya Firman yang kayak Pikolo itu?

Nih..

Firman

Ada sumber lain mengatakan, kalau Firman ini manusia planet Namek.
Ada sumber lain mengatakan mirip Bejita.

Perahu di kali Bening

Mau naik perahu? Boleh!

Dulu, aku pernah posting tentang kali bening juga, dengan pemandangan yg sama sekali berbeda dengan kali ini, airnya pas buanyak melimpah! Cek di sini deh: Liburan ke Waduk Kali Bening Saradan Madiun. Dan itu dua tahun yang lalu. Naik perahu masih limaribu rupiah saja. Itupun urunan sama orang banyak haha.

Sekarang berapa ya? Kemarin soalnya gak sempet naik perahu. Takut ikan bakarnya mateng duluan..

Eh, lha ikan bakarnya sudah mateng belum tadi?

Ternyata udah!

JRENG…

Ikan Bakar ala syef Kali Bening

Ikan Bakar ala Syef Kali Bening.

Kayaknya sih ikan nila ya. Kata Bowo, salah satu temenku, ikannya rasanya hambar. Bumbunya gak meresap ke dalam daging ikannya.

Iya sih, tapi kehambaran itu sirna setelah merasakan enaknya sambal terasi. Hmm..

Ikan Bakar Sambel Tomat

Ikan bakar dan sambal terasi ala syef Kali Bening

Gak ada sepuluh menit, nasi sama ikanku sudah habis. Lapeeeer soalnya habis pemotretan di ladang rumput yg panas di sanaaa.. Hahaha.. Sambil nunggu yang lain menghabiskan makanannya, aku nyuil ikannya lagi. Dagingnya kayak agar-agar.

Temen-temenku yang lain gak suka difoto. Walhasil saya ucapkan “Kasihan deh foto kalian gak masuk di blog ini” Hahaha..

Tempat makanku adalah di area permainan anak-anak. Tepatnya di semacam aula gitu. Di sebelah-sebelahnya ada permainan anak-anaknya.

Area bermain anak anak di kali bening

Area bermain anak-anak di Kali Bening

Selesai makan, minum es degan, aku kembali foto-foto lagi. Sambil nonton orang mancing yang mulai berdatangan.

Mancing di kali bening

Pemancing yang memakai pakaian tertutup

Wait, pemancingnya memakai pakaian tertutup? Emang ada yg memakai pakaian terbuka?

Hehehe.. ADA! Banyak! Di bebatuan sana. Mereka berkamuflase dengan bebatuan sehingga kalau diperhatikan seklias nggak kelihatan. Hahaha.. Pekok kabeh pokoke!

Aku saja shock loh. Ketika mereka datang pakai pakean lengkap, lalu mereka mencari tempat yg seterategis untuk mancing. Lalu meletakkan tas berisi pancing. Lalu tiba-tiba mulai melucuti semua pakaiannya kecuali sempaknya doang.

KAMPREEEET!!! Pasti kalian ini orang yang hidup hutan belantara yg gak punya sopan santun!!!

But wait! Ada mobil mewah baru datang. Oh, mungkin mobil itu cuma tamasya doang! PASTI CUMA TAMASYA DOANG!

Lalu pemilik mobil turun bersama seorang teman. Lalu menyapa teman-teman lainnya sambil melewati bebatuan memilih tempat strategis. Lalu meletakkan tas berisi peralatan memancing.

Lalu apa yang orang kaya itu lakukan?

Mereka melucuti semua pakaian kecuali sempak saja!

KAMPRET! Pemandangan macam apa ini??? HAHAHAHAHAHA…

Ternyata dengan berpakaian terbuka seperti itu, mereka lalu nyemplung. Berendam. Ngadem. Lalu ngentas. Sebagian ada yg berpakaian lagi. Sebagian pasrah dengan penampilan terbukanya. Lalu duduk ndodok di atas batu, mancing. Sambil becanda-canda dengan teman sampingnya.

Lalu dari kejauhan aku melihat adegan yang lebih ekstrim..

Loh loh loh! HEH SETOP!!! SETOP PAK!!! NO WAY!!!

Ada bapak-bapak yang melepas seluruh pakeannya tak terkecuali. Lalu nyemplung. LOH, DI SANA ADA YG IKUTAN! Walah, ini jaman apa sih? Masih ada ya orang yg telanjang di muka umum dengan santai tanpa malu. lumayan rejeki

HUAHAHAHAHAHAHHAHAA..

Sayangnya gak mungkin aku foto pakek hapeku. Terlalu jauh, terlalu kecil ukuran orangnya. Harusnya bawa kamera tele ya. Sayangnya aku gak punya Huahaha..

Sempet moto pakek iPhone, cuma dapet segini. HUAHAHAHAHA

Sensor!

Pemancing yang memakai pakaian terbuka

Pukul setengah lima sore, aku pulang. Lalu bayar ke warung makannya..

WIdas Manisse kali Bening

Warung Ikan Bakar Widas Manisse

“Pinten, Buk?”

Ibuknya mulai menghitung jumlah ikan, nasi sama minuman.

Kami tadi memesan tiga ikan versi besar, lalu minuman 5 gelas (es degan sama es jeruk kayaknya harga sama), lalu 5 piring nasi.

“Pitu limo, Mas”

Heh? Cuma tuju puluh lima ribu doang untuk makan ikan bakar berlima? Murah bingits lah. Dengan pemandangan yg indah, (Kecuali bapak-bapak dan mas-mas yang gak tau etika tadi ya. Hahaha), tempat yang luas (bisa dimakan di area main anak-anak), gak antri (soalnya emang pas sepi kali ya).

Pembelinya jujur ini. Aku kadang was-was kalau beli makan pas sepi gak ada pelanggan, si penjual ada yg seenak sendiri naikin harga. Untungnya saat itu enggak ya. Bisa pulang dengan kenyang dan hepi nih..

Yiha!

Kali Bening Menawan Hati

Ngapain sih musti ke luar negeri, kalau cuma menikmati wisata alam?
Bodoh banget kayaknya! Deket-deket sini aja bagus-bagus kok!

Pose ngintip orang mancing

Pose sambil ngintip yg di sana.. #eh

ning tengah ndalan

Karena sepi, bisa foto di tengah jalan begini..

Oke deh ndofans semua, kami berlima pulang dulu yaaaa… Dadaaa….

—————-

BONUS FOTO:

Berempat Manten Novan

Zaenal, Wahyu, Firman, Ndop. Bowo gak kefoto. Kasihan. Hahaha

Kuliner Nganjuk dari Pagi sampe Malam

$
0
0

Aslinya nulis postingan ini gampang sih, kuliner Nganjuk dari pagi sampe malam itu simpel: NASI PECEL. Titik. Hahaha. Kalau kota lain, nasi pecel itu paling ya pagi doang. Kalau di Nganjuk pagi siang malam nasi pecel!

Cuman kalau siang biasanya gak pakai nasi, tapi pakai krupuk upil atau orang Nganjuk sini menyebutnya Krupuk Pecel. Dan itu bukan termasuk makan ya, tapi ngemil. Njajan. Walaupun agak kenyang sih.

Nah, buat yg bosen sama nasi pecel mulu. Nih, aku kasih tau kuliner Nganjuk komplit dari pagi sampai malam..

PUKUL 5 PAGI

1. Warung Dipo

Warung nasi di Nganjuk yg buka subuh-subuh itu di Warung Dipo. Jualannya macem-macem, tapi yg jadi menu andalan ada sego bantingan (nasi bantingan), semacam sego kucing tapi porsinya lebih banyak.

Buat yang doyan makan, kalau mau kenyang musti 3-4 bungkus. Kalau seorang model kayak saya ini, cukup 2 bungkus sudah cukup.

Warung Dipo

Udah buka sejak jam 5 pagi loh!

Warung Dipo

Isi warung. Macem-macem. Tapi andalannya Sego Bantingan

Nasi bantingan

Nasi, sambel goreng tempe, sama mie.
Porsinya seukuran makanan cewek-cewek yang lagi diet.
Bhahaha

Nasi bantingan 2

Warning! Ini pedes!

Lokasi: Jalan Ayani sebelah selatan.
Buka: Subuh – Jam 9 pagi
Harga-harga (2015):
Sego bantingan Rp. 2500,-
Susu kambing murni Rp. 2500,-
Jajanan: Kemplang, roti goreng, ote-ote, dll Rp. 1000,-

PUKUL 7 PAGI (SARAPAN)

Jam segini paling enak makan nasi pecel ya. Dulu kalau sarapan aku suka di Pecel Mbok Iro yang ada di Gang Batur, Masjid Agung ke selatan.

Tapi sejak ada Nasi Pecel Bledek, aku mending ke Bledek saja.

1. Nasi Pecel Bledek

Nasi pecel Bledex

Jam 8 pagi antrinya sak jabalekat.

Nasi Pecel Bledek

Nasi Pecel Bledek. Pedes ini. Dan gurihnya juara!

Nasi pecel di Nganjuk adalah paling enak sedunia. Aku sudah melanglang buana ke kota lain mencoba nasi pecelnya, gak ada yg bisa mengalahkan nasi pecel Nganjuk pokoknya. Gurih, pedes, peyeknya renyah, kulupannya (sayur) segar, gak pakai lauk berlebihan sudah enak!

Penjual Nasi pecel bledek

Bakulnya sibuk banget! Hahaha.

Lokasi: Sebelah timur Gedung Juang Nganjuk.
Buka: Jam 6 – 9 pagi
Harga (2015):
Nasi Pecel Bledek Rp. 4000,- (porsinya gak begitu kenyang. Biasanya mesen 1,5 porsi)
Lauk pauk tahu, tempe, dll Rp. 500,-
Teh Anget Rp. 2500,-

2. Nasi Pecel Berbek

Buat yg pagi-pagi sepedahan melewati pegunungan Sawahan, pastinya mampir ke Warung Pecel Berbek dong buat “ngisi bensin” perut. Hahaha.

Nasi Pecel Berbek

Situasi di dalam warung.
Tapi di luar warung ada pelataran toko
yg bisa dibuat lesehan dengan nggelar tiker.

Nasi Pecel berbek

Nasi pecel Berbek, paling enak sejagat raya!

Lokasi: Belakang Alun-Alun Berbek. Depan lapangan futsal (yang dulu toko)
Buka: Jam 6 – 9 pagi
Harga: Nasi Pecel Berbek Rp. 3500,-

PUKUL 12 SIANG (MAKAN SIANG)

Makan siang itu bisa apa aja ya. Dan warung makan siang itu banyak sekali pilihan. Mulai rujak, soto, gado-gado, apa aja deh. Yuk dipreteli satu-satu..

1. Rujak Cingur Khas Jombang

Makan siang favoritku adalah di sini. Agak gak fair sih ya, soalnya ini khas Jombang kok aku bahas di kuliner Nganjuk. Hahaha. Yowis ben, salahe rasane enak! Hahaha..

Rujak Cingur Jombang

Rujak Cingur Khas Jombang

Rujak Cingur Khas Jombang

Rujak Cingur dan Es Rujak Kambang

Lokasi: Jl. Sersan Harun nomer 75. Belakang Pasar Wage ada pertigaan Masjid, belok ke barat.
Buka: Jam 11 siang – 14.30 sore
Harga (2015):
Rujak Cingur: Rp. 7500,-
Es Rujak kambang: Rp. 2000,-

2. Soto Lamongan Cak Ji

Ini juga bukan khas Nganjuk, tapi gak popo lah. Salah sendiri rasanya seger dan enak. Bhahaha..

Soto Lamongan Cak Ji

Soto Lamongan Cak Ji

Soto Daging Lamongan Cak Ji

Soto Dagingnya enak!

Lokasi: Dekat prapatan Bangjo Jembatan Ploso.
Buka: Siang sampai Malam.
Harga: Soto Daging Rp 9000,-

3. Warung Baru

Di Nganjuk juga ada gado-gado paling enak sedunia. Gado-gado buatan Warung Baru. Ada menu lain, kayak Lontong Kikil, Tahu Campur, yang rasanya juga paling enak sedunia!

Warung Baru

Warung Baru dengan menunya yg paling enak sedunia itu!

Warungnya kecil sih, kalau ke sana pas jam-jam kantor istirahat, biasanya rame penuh. Biasanya aku ke sini pas jam jam orang-orang kantor pada balik kerja. Jadi hanya aku saja sendirian menguasai warung hahhaah.

Gado-gado di warung baru

Gado-gado paling enak sedunia!

Si peramu bumbu di Warung Baru ini dulunya adalah Chef restoran di Malang sana. Makanya wajar kalau semua menunya enak!

Lokasi: Prima Swalayan ke timur. Ketemu perempatan lurus aja (jalan menuju SMPN 2 Nganjuk), habis melewati jembatan tengok kanan jalan. Nah, di situ ada Warung Baru.
Buka: Jam 11 siang – 14.30 sore
Harga-harga (2015):
Gado-gado Rp. 7500,-
Lontong Kikil Rp. 12.500,-
Jus Rp. 6000,-

SORE-SORE

Buat yang telat makan siang, atau yg males makan malam, biasanya makannya sore lah ya. Wah kalau sore-sore enaknya makan apa ya di Nganjuk?

1. Nasi Becek Pojok

Nasi becek itu gulai sate tapi khas Nganjuk. Rasa bumbunya beda dengan gulai-gulai pada umumnya.

Wis to, pokoknya orang Nganjuk itu pada pinter masak makanan. Coba kalau Nasi Becek ini diikutkan kontes makanan terenak sedunia, kayaknya bakalan mengalahkan rendang! Saya.. yakin.. banget! Hahahahah.

Nasi Becek Pojok

Pastikan yang Becek Pojok ya.
Jadi ada dua warung becek. Yang sebelahnya gak enak!

Penting itu! Pastikan milih yg Pojok. Walaupun tempatnya sempit, tapi rasanya gak bikin nyesel.

Nasi Becek Pojok

Ini rasanya bikin speechless! Enak biiiingids!

Penting juga! Jangan beli di sini siang-siang (jam 12 sampe jam 3 sore). Soalnya warung nasi becek ini buka siang juga. Cuman yang jual beda dengan yang sore. Yang siang rasanya… Aku sih no!

Yang enak itu shift sore. Bukanya jam 4 sore sampe malam. Yang jual ibuk-ibuk berkulit kuning langsat.

Ibuk-ibuk penjual nasi becek

Pastikan yang ngedoli adalah ibu ini ya!
Kalau bukan, jangan beli!

Lokasi: Pojokan bangjo perempatan jalan A Yani.
Buka: Sore jam 4 – malam jam 9.
Harga:
Nasi Becek Rp. 12.500,-
Sate 1 tusuk Rp 2500,-

2. Mie Petir

Oh iya, lupa. Di Nganjuk ini rata-rata makanannya pedas. Jadi Nganjuk ada surganya penikmat pedas KAYAK AKU!!! Aku ini sejak umur 3 tahun sudah doyan pedes! (sumber: ibukku!). Dan bersyukur banget hidup di Nganjuk yang rata-rata makanannya pedas!

Dulu sempet tersiksa hidup di Surabaya bertahun-tahun karena makanannya anyep njejeb kurang pedes. Hahahaha.

Dan makanan pedas di Nganjuk yg sangat aku rikomendidkan ke kalian adalah MIE PETIR! Pedasnya juara! Nggak cuma pedas doang, tapi sedeeeep! Enaaaaak! Jian mbuh pokoke! Hahaha

Mie Petir

Mie Petir

Mie petir ini ada level-levelnya kok. Buat yang gak doyan pedes juga boleh. Ada level paling bawah: PAUD yang 0 cabe. Lalu level TK, SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Sarjana dan terakhir level profesor paling pedes ya! Jangan coba-coba kalau gak doyan pedes. Kalau aku sih level profesor biasa aja ya pedasnya. Aku emang sombong sih. Aku emang gitu sih orangnya. Hahahaha

Sayangnya penamaan levelnya kok gak nyambung sama nama Mie Petirnya ya? Harusnya nama levelnya Cerah, Mendung, Hujan, Petir, Badai, Angin topan, Halilintar. Khan lebih nyambung! Hahahahah.. Ntar aku aja deh yg bikin hahhaha..

Mie Petir level-level

Mie Petir berbagai macam level

Lokasi: Depan Perumnas Candirejo.
Buka: 12 siang – 9 malam
Harga (2015): Mie Petir Rp. 6000,-

MALAM-MALAM

1. Nasi Becek Pojok

Udah dibahas di atas.

2. Nasi Pecel Bledek

Jadi nasi pecel Bledek buka pagi dan sore. Walaupun penjualnya beda, tapi semuanya enak! Yang sore, buka jam 5 sore sampe 9 malam.

Nasi Pecel Bledek

Nasi Pecel Bledek versi malam hari

Nasi Pecel Bledek

Penjual nasi pecel Bledek versi malam

3. Soto Ayam Kampung Lamongan

Saya langganan beli soto di sini karena pemiliknya itu temenku sendiri sekeluarga. Yang meracik ibunya, yang bikin teh bapaknya, yang melayani anaknya perampuan. Sementara temenku gak ngapa-ngapain sih. HAHAHAHAHA.

Soto Ayam Kampung Lamongan

Namanya Soto Ayam Kampung Lamongan
Tapi yang jualan orang Nganjuk :-P

Soto Ayam Kampung Lamongan

Soto ayam kampung. Bukan ayam potong ya

Porsinya jumbo sih. Kenyang. Puas! Dulu saya cepet gemuk gara-gara tiap hari makan soto di sini. Plus susu denko tiga kali sehari. Hahaha. Over dosis banget makanannya.

Sekarang udah jarang makan di sini lagi. Jarang-jarang. Khan ceritanya menjaga kesehatan. Bhahahaha..

Soal rasa standar. Yang dicari orang kalau makan di sini adalah porsi gedhenya. Bhahahaha..

Lokasi: Jl. Dr Sutomo
Buka: Malam sampe habis.
Harga: Soto Ayam Kampung Lamongan Rp. 8500,-

4. Nasi Goreng Pak Nomi

Pak Nomi dan tetangga-tetangganya ini semuanya jualan mie dan nasi goreng dengan damai. Semua punya langganan masing-masing. Mereka jualan di rumah masing-masing. Jadi satu gang itu jualan mie/nasi goreng semua. Lucu sih. Harusnya disebut kampung mie goreng saja ya? Hahaha.

(Bersambung, mau ngumpulin bahan dulu, hahaha)

Lokasi: Daerah Jatirejo sana pokoknya. Melewati Jalan Letjen S.Parman trus belok kanan gitu. Ntar deh aku lengkapi setelah cari bahan dan foto.

5. Nasi Goreng Cak Lan

Gak hanya menjual nasi goreng sih. Tapi juga mie goreng dan Capjay. Rasanya cukup enak. Tapi lebih enak di Pak Nomi di atas. Tapi karena Pak Nomi jauh, aku biasanya beli di sini karena dari rumahku deket.

Lokasi: Jl. Abdul Rahman Saleh. Enggok-enggokan Gang Raung. :-P
Buka: Magrib – 9 malam.
Harga 2015:
Nasi/Mie goreng: Rp. 8000,-
Capjay: Rp. 12000,- (porsinya banyak bisa buat begadang sampe pagi gak laper. Hahaha)

LARUT MALAM DI ATAS JAM 11

1. Nasi Pecel Sepanjang Jalan Ayani

Aku kalau kelaparan malam-malam, biasanya ya beli nasi pecel di sepanjang jalan A Yani. Rata-rata nasi pecelnya enak. Pedes. Penjualnya ada yg sudah ibu-ibu, ada yg masih mbak-mbak. Ada yg bodinya bahenol juga. Dan rata-rata yang makan di sepanjang jalan A Yani adalah cowok-cowok. Bhahahhaa.

Tapi jangan khawatir, aman sentausa kok buat kamu yg cewek kelaparan malam-malam. Mereka cowok-cowok berkumpul untuk makan dan cangkrukan. Bukan untuk nggodain bakulnya. Hahahaha.

Jalan Ayani

Jalan Ayani di malam hari

Nasi Pecel Ayani

Nasi Pecel Sumber Rejeki? Lupa namanya. Hahaha

Kira-kira ada 10 lebih penjual nasi pecel di sepanjang Jalan Ayani. Katanya sih yang paling enak ada di sebelah BCA, tapi aku malah belum pernah njajal. Huwaaaa.. pelanggaran tenan! Hahaha.

Foto foto di ayani

Sepi. koyok cah ilang. Bhahahah
Ini difoto jam 1 pagi. Hahaha.

Ada yang penyajiannya pakai pincuk daun pisang, ada yg pakai piring. Tinggal pilih aja. Kalau tempatnya penuh di warung yang ini, bisa pindah di warung sebelahnya..

Di sini warungnya baru buka setelah semua toko tutup. Jadi sekitar jam 9 malam. Tutupnya sampe habis. Biasanya sih di atas jam 1 pagi. Jam 2 pagi biasanya masih ada yg buka. Pokoknya gak sampe jam 3 pagi.

2. Nasi Pecel Mak Tibe

Kalau yg ini jauh banget dari Nganjuk ya. Soalnya letaknya Desa Sono Ageng, Kecamatan Prambon sana. Sekitar 20 kilometer dari Kota Nganjuk. Warung ini buka di atas jam 10 malam.

Mak Tibe

Nasi Pecel dan Tumpang Mak Tibe.
Perhatikan jarum jamnya saat itu jam berapa. Hahahah

Nasi pecel mak tibe

Suasana di sini tenang. Maklum sudah larut malam.
Jadi ngobrolnya santai gak bengok-bengok.

Nasi Pecel Mak Tibe

SUMPAH INI NASI PECELNYA ENAK BANGEEET!!!!

Gak macem-macem lauknya. Cuma tahu goreng! Tapi rasa sambelnya juara deh! Porsinya juga cukup mengenyangkan. Aku kalau ke sini sama temen namanya mas Sentot dibonceng motor.

Lokasi: Desa Sono Ageng, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.
Ancer-ancernya: Loceret lurus ke timur. Sampe masuk desa Kecubung lurus ajaaaa.. notok jedok ketemu pertigaan. Trus belok kanan. Luruuuus. Ketemu Indomaret kanan jalan lurus aja. Sambil nengok kanan ada gang yang ada patung sapinya. Belok kanan masuk gang itu. Cari masjid di kiri jalan. Lalu setelah masjid ada pertigaan belok kanan. Nah, warungnya ada di kiri. Biasnaya banyak sepeda motor parkir.

Buka: Jam 10 malam – 3 pagi.
Harga 2015: Nasi Pecel Rp. 3500,-

Nah, jadi kalau warga Nganjuk mau puasa setiap hari, bisa kok, ada yg jualan nasi pecel saat sahur. Enak to! Hahaha.

________

Kamu punya rekomendasi kuliner Nganjuk apa? Kasih tau aku ya! Ntar kalau enak, bakalan aku tambahkan di postingan ini.

Kirain Maling, Ternyata…

$
0
0

Kue Ulang Tahun

30 Juli 2015

Entah mengapa malam itu tiba-tiba aku ngantuk aja jam 10 malam. Duh kak, jam segitu itu biasanya aku anggap masih sore banget. Malamku itu jam 7 pagi! Hahaha. Aku khan makhluk planet. Yang kalau terkena sinar matahari, maka aku akan berubah menjadi cyantik jelita. Makanya untuk menghindari orang-orang mengetahui jati diriku sebenarnya, aku sangat menghindari sinar matahari. Okesip!

Nah, tidurlah aku jam 10 malam itu. Ditemani kipas angin 125 ribuan merek Maspion (aku yakin istrinya namanya Mbakpion!). Tidurnya nyenyak banget. Sampe tiba-tiba ada suara aneh pada pukul sekitar 12.30 malam membangunkan tidur cyantikku.

“Tok tok tok.. tok tok tok.. “ Jendela kamarku diketuk enam kali. Aku langsung terbangun seketika. Ah, ini pasti Mas kandungku Rosyid minta dibukain pintu.

Aku keluar kamar. Menuju ruang tamu. Ketika aku mengintip dari kaca rumah, lha kok ada mas-mas gendut berlari tergopoh-gopoh ketakutan bersembunyi ke rumah tetangga.

Seketika jantungku berdebar-debar. Soalnya dibalik pintu ruang tamu pun ada orang berdiri kaku seolah-olah kalau aku buka pintu, dia siap menusuk perutku pakai pisau!

Aduh syerem banget! :takut:

Aku lari masuk rumah lagi. Membangunkan Mas iparku Bagus, yang TUMBEN BANGET dia sudah tidur malam itu. Seisi rumah kayak disirep supaya tidur pulas.

Aku semakin deg-degan jantungku. “Mas, kayaknya ada maling. Mereka satu tim. Banyak! Tadi ada yg berlari ketakutan di rumah sebelah!”

Mas iparku pun ikut tergopoh-gopoh bingung. Lalu dia memberanikan diri menuju ruang tamu. Aku masuk kamar ketakutan. Lalu melihat iPhoneku tergeletak dengan 29 panggilan tak terjawab! Lalu aku cek BBM ada Fitya Efriani ngeping berkali-kali.

TUNGGUH!

Fitya Efriani????

Jangan-jangan ini adalah…

Aku langsung pakai celana jins Anomali brandnya Ahmad Dhani yang beli diskonan di festival clothing di Jogja seharga 170 ribu. Sambil berdebar-debar gembira, aku akhirnya tahu siapa mereka! Malu dong kalau cuma pakai kolor, gak pakek daleman pula. Hahahaha..

“Ndop, ternyata temenmu mencari kamu.. “ Mas Bagus bilang di balik pintu kamarku.

Aku berlari-lari manjya menuju ruang tamu. Pasang senyum merekah banget. Walaupun aku masih ngantuk.

Aku buka pintu ruang tamu.. dan..

A photo posted by Mas Ndop (@dzofar) on

HEPI BERTHDEEEI MAS NDOOOOP!!!!

Huwaaaaa… Sesuai dugaanku! Hahahaha.. Tapi walaupun aku sudah menduga, aku sangat amat bahagia. Baru kali ini loh ada roti tar menyambutku secara serpraaaiz malam-malam menjelang pagi buta begini. Waktunya pas ulang tahun pula. Campur aduk grogi-grogi cantik manja gitu rasanya. Hahaha..

Aku salamin mereka satu-satu dengan erat. Momentnya masih lebaran kok. Dan seminggu ke belakang, aku memang sibuk dengan menerima tamu dari mana aja. Dan mereka belum sempat main ke rumahku juga. Mungkin ini saatnya. Hahaha.

Kamera hape di mana-mana. Aku bagai artis yang siap dijepret pas adegan meniup lilin. Oh, meik e wish dulu ya? Ah, aku ngebleng. Di fikiranku, aku cuma pingin hidup lebih bahagia aja. Lalu aku tiuplah lilin ituuuh…

“Eh, beluuum.. ulang lagi mas ndop! Kameranya tadi belum redi!” Huahahaha.. Baiklah, ayok diulang. Dan jadilah foto ini..

Tiup lilin

Baru sekali ini aku niup lilin kue ulang tahun!
Rasanya semriwing! Hahahaha

Karena ruang tamuku berantakan tatanannya karena ada banyak motor umpel-umpelan di sana, aku pun mengeluarkan jajan lebaran yg masih tersisa banyak di teras rumah. Baiklah, di sini saja teman-teman. Ayok ngobrol sampe pagi! Hahaha.

Acara nggosip pun berakhir sampai jam 2 pagi. Teman-teman ngehits instagram pun pulang ke rumah masing-masing. acara makan-makan selanjutnya sudah direncanakan di sela-sela nggosip tadi. Oke gas teman-teman!

—————

Jam 3 sore, aku dijemput Ilham. Kami akan makan-makan di Lesehan First Presiden Sukomoro Nganjuk. Atas rekomendasi mbakku yang emang sudah banyak berpengalaman mencicipi semua warung makan di Nganjuk! Hahaha..

Sepuluh teman ngehits berhasil aku kumpulkan. Gampang kok ngumpulin mereka. Asal ada gratisan otomatis mereka akan datang! Hahahaha.. Gak ding, mereka emang seneng berkumpul berserikat dan nggosip! Hahaha.

Bahkan si Riu yang paketan internetnya habis pun, aku sms di lokasi. Aku suruh dia mandi saat itu juga. Dan berangkat gak pakai lama. Eh, undangan super mendadak pun dia bisa datang! Hahaha..

Menu di sini komplit. Menu andalan sih Gurami. 1 onsnya 7000 rupiah. Kenyang deh makan di sini. Aku aja sampe 2 kali nambah! Jangan tanya Yoli ya, dia udah nambah kira-kira 5 kali! Hahaha..

A photo posted by Mas Ndop (@dzofar) on

Jam 5 lebih kami akhirnya kekenyangan nggosip dan pulang. Yuk foto-foto duluuuu…

Dan sehabis maghrib nanti, akan ada makan-makan lagi bersama keluargaku.. *elus-elus perut yang kekenyangan*

—————

Acara selanjutnya makan-makan bareng keluargaku. Sayangnya mas Rosyid lagi banyak klien (bengkel motor), jadi nggak bisa datang. Yowis tetap gas saja dong!

Makan-makan kali ini di Dapur Kota Angin yang letaknya di sebelah Prima Swalayan. Menunya juga komplit ala-ala rumah makan. Aku memesan Iga penyet. Rasanya enak. Perut kenyang pun aku habis. Hahaha.

Dapur Kota Angin Nganjuk

Dapur Kota Angin Nganjuk

Suasana di sini bukan khas anak muda. Soalnya tenang dan damai. Dengan design banner yang old school dan penataan tempat yang sederhana. Aku suka sih sama warung yg konsepnya kuat kayak begini. Walaupun aku masih terlalu muda untuk berada di sini berlama-lama. Soalnya pembelinya rata-rata manusia berumur.

Iga penyet dan es campur di Dapur Kota Angin

Iga penyet dan es campur

Es campur ala dapur kota angin

Eh, nemu batu akik ijo berbentuk cintah!

Di sela-sela makan, Novan BBM aku, dia sudah berada di toko guitar Yamaha di Jakarta sana. Dia mau mbeliin guitar titipanku.

Iya, aku kepingin punya gitar. Walaupun aku cuma bisa genjreng doang. Tapi kayaknya asyik kalau nyanyi sambil nggitar. Trus direkam. Uplod di soundcloud, yutub atau instagram. Biar makin ngehits. Walaupun aku lebih fokus ke vokal sih. Aku khan vokalis! Hahahah.

Guitar Yamaha F310P

Kado ultah dari diriku sendiri
kali ini berupa Gitar Yamaha F310P, 1520K.
Asyik-asyik! :dance:

Minggu nanti bakalan dianter ke rumahku sama Novan. Kebetulan dia pulang kampung. Huwaaaah, makasih ya Novan! Ayok kita duet gitar! *kayak yg jago aja lu ndop! Hahaha*

Trus aku dapat surprise dari Alfiansyah! Dia sedang siaran di radio Nida FM The fresh radio malam ini. Dan dia spesial ngucapin ulang tahun ke aku! HUWAAAAA.. MAKSIMAL SEKALI KAKAAAK!!!

Karena aku gak bawa radio, maka aku suruh dia rekamin suaranya di hape. Kirim lewat BBM. Lalu inilah rekaman dia pas ngucapin ultah secara on air di Nida FM:

A video posted by Mas Ndop (@dzofar) on

AAAAAKKK.. MAKASIII DIK ALFIIIII!!!! Bakalan sering-sering main ke Nida FM nih. Numpang ngevector sama nggosip #eh. Hahahaha..

———–

Pulang ke rumah, tidur sebentar. Jam 10 malam nanti ronde ketiga untuk makan-makan dalam rangka ulang tahunku yang ke 16 tahun dikali dua ini.

Bersama dua orang sahabat. Teman SMA. Namanya Bowo dan Risa, berangkat kami bertiga ke Masjid Almubarok Berbek Nganjuk untuk ziarah ke makam Mbah Kanjeng Jimat.

Ziaroh Kanjeng Jimat

Ngademin ati di mesjid Al Mubarok! Hahaha.

Setelah berdoa, kami makan-makan di warung sebelah mesjid. Tapi karena nasi bungkus habis, maka kami cari nasi pecel daun jati di daerah Tiripan Berbek Nganjuk. Kayaknya akan aku posting khusus deh!

Nasi Pecel Bungkus daun jati

Sudah langka ini, nasi pecel dibungkus daun jati!

Daaaaan.. acara ulang tahun ini berakhir dengan sangat kenyang! Total aku sudah makan 6 kali dalam sehari! Hahahaha…

Aku masih ada tugas berikutnya. Yaitu menyeleksi pemenang lomba ngucapin selamat ultah berhadiah vector di facebook. Huaaaa.. aku belum tidur sama sekali. Ntar aja deh! Hahahaha…

Kuliner Nganjuk: Nasi Pecel Godhong Jati Mbok Jimur

$
0
0

Nasi pecel godhong jati Mbok Jimur Tiripan Berbek Nganjuk

Setelah dua ratus tahun menunggu, akhirnya cita-cita makan nasi pecel dengan bungkus daun jati telah tercapai! Bahagialah aku! HAHAHA. Lama amat!

:shock:

Soalnya yang di tempat lain (jadi di Nganjuk ada beberapa warung yg jualan nasi pecel dibungkus daun jati), katanya sudah nggak dibungkus daun jati lagi, tapi udah daun pisang biasa. Wah, gak spesial lagi dong ya. Hahaha

Baiklah, ini dia penampakan nasi pecelnya..

Nasi pecel daun jati Mbok Jimur Tiripan Berbek Nganjuk

Klasik sekali khan penampilan Nasi Pecel Daun Jati
Mbok Jimur yang terletak
di desa Tiripan, kec. Berbek, Nganjuk ini?

Aku sudah dua kali ke sini. Pertama pas ulang tahunku 30 juli kemarin itu, sama rabo, 2 September 2015 kemarin.

Pertama kali ke sini, jam setengah satu pagi! Malam Jum’at pula. Melewati kuburan pula! Huahaha. Komplit sekali mengerikannya. Dianter sama Risa, cowok, teman SMAku. Dia pun masih meraba-raba di mana letaknya. Tapi akhirnya sampe juga..

Banner Jimur

Kayaknya banner ini dibikin pas bulan puasa ya..

Waktu kami sampe di warungnya, suasana mencekam. Sepi banget. Gelap remang-remang. Tidak ada tanda-tanda kehidupan.

Waduh, udah jauh-jauh ke sini, lha kok warungnya tutup. :cry:

Ketika kami mau pulang karena kecewa, lha kok tiba-tiba ada bapak-bapak memanggil kami, “Kae lo wonge wis tangi! Sampean dodok mawon.. “

Kami langsung sumringah. Horee. Setelah mengetuk pintu, Mbok Jimur membukanya dan mempersilakan kami masuk.

Ternyata Mbok Jimur tadi tidur sejenak sambil menunggu pembeli datang. Karena warung Nasi pecel godhong jati ini buka 24 jam! Gilaaaa bener! Hahahaha..

Jadi kalau gak ada yg beli, mbok jinem tidur aja. Kalau ada yg datang, kalau ada yg mengetuk pintu, Mbok Jimur bangun trus dibukain pintu dan dimasakin.

Maklum bikin pecel khan gak lama-lama amat. Pokoknya udah disiapkan sambel pecel yg masih ungkul, kulupan, tempe yg masih mentah, udah cukup bisa ditinggal tidur. Kalau ada pembeli, sambel tinggal dituang air anget, sayuran tinggal direbus bentar, tempe tinggal digoreng, selesai khan?

Bener-bener ide yang brilliant ini Mbok Jimur!

Mbok Jimur sedang mengedoli kami

Mbok Jimur sedang membikinkan kami nasi pecel.
Daun jatinya menyapa kami tuh..
Hi daun jati, godain kami dong!

Sik, sik, nasinya gimana Ndop? Dibikinkan saat itu juga?

YAELAH BRO, YAELAH SIS! KHAN SUDAH ADA TEKNOLOGI YANG NAMANYA MEJIK JER! Jadi ya dinanakin dulu lah sebelumnya, lalu ditaruh mejik jer. :doh:

Mau tau bentuk mejik jer itu kayak apa? Ini lo bro! Ini lo sis!

Mejik jer!

Ini namanya mejik jer bro!

HAHAHAHA. :lol:

Suasana di sini sangat klasik. Bukan vintage ala-ala orang kaya ya, ini bener-bener ndeso dan masih mempertahankan keklasikan ndesonya. Lihatlah ini kawan kawan..

Barang-barang klasik ndeso di warung Mbok Jimur

Lemari yg klasik, temboknya itu loh, duh, adem ayem sekali.
(in frame: Bowo, teman SMA)

Sangat ndeso dan remang remang

Salah satu sudut dalam rumah Mbok Jimur

Pintu masuknya

Pintu masuknya.

Berada di dalam warung/rumah klasik ndeso kayak begini serasa dilempar ke zaman kecil dulu deh. Zaman rumah mbahku masih belum ditekel lantainya. Masih tanah atau masih mester. Lalu temboknya masih belum dilepo. Gentengnya masih kelihatan dari dalam belum dikasih plafon. Duh, kenapa jaman dulu itu gak bisa dikembalikan sih? HAHAHA.

Trus ada lagi yg bikin kangen jaman dulu. Adalah..

KENDI

KENDI!

Dan sori ya, kendi itu BUKAN HIASAN aja. Tapi di dalamnya ada air segarnya. Iya segeeeerr banget! Dan air putih di dalam kendi itu GRATIS kakak! Buat yg ngirit, cukup bawa duit 5 ribu saja buat makan nasi pecel bungkus godhong jati ini sudah bisa makan sama minum air putih dari kendi!

Murah banget khan? Inilah enaknya hidup di Nganjuk. Kayaknya aku harus bikin postingan alasan-alasan kenapa Nganjuk itu layak ditinggali deh! Hahaha.

Aku nraktir 2 orang saat itu. Aku, Risa dan Bowo habis 26 ribu. Nasi pecel 3, teh anget 3, Plus tempe berapa gitu lupa aku. Pokoknya murah lah ya. Nganjuk gitu loh.

Soal rasa gimana ndop?

Yaelah bro, yaelah sis, masa nasi pecel yang harganya cuma 5 ribu mau mengharap rasa yang enak sih? Yaelah bro, yaelah sis, sayangnya ini berita bagus buat kalian. Soalnya HANYA DENGAN 5 RIBU RUPIAH SAJA, KALIAN BISA MERASAKAN NASI PECEL YANG ENAK!

Jadi sambelnya tentu saja pedes ya. Cuman pedesnya gak berlebihan kayak level-levelan itu tuh. Ini pedesnya pas. Gurihnya banget! Ada manisnya dikit. Ala-ala sambel pecel khas Nganjuk memang gurih rasanya. Beda sama kota lain yg manis doang.

Buat yang gak doyan pedes, aduh, cemen banget! HAHAHAHHA. Oke deh, buat yg ga doyan pedes, ya cobain lah sesendok aja. Niscaya kamu akan mendadak doyan pedes setelah tahu sambelnya enak!

Dengan dibungkus daun jati, aroma daun jati tentu saja bikin nasi pecelnya makin eksotis rasanya. Sedep-sedep klasik gimana gitu.

(((SEDEP-SEDEP KLASIK))) :sip:

Untuk menambah kenyang, bisa ngambil tempe yang masih panas habis digorengin sama Mbok Jimur..

Tempe

TEMPE!

Rasa gurih sedep klasiknya bikin nagih! Jadi pingin nambah satu porsi lagi deh. Cuman sayangnya perutnya udah penuh. :sad:

Setelah kenyang, kami bayar, lalu pulang. Melewati jalan yang lain. Yang menjadikan aku bingung ketika didaulat sama temen sebagai penunjuk arah ketika kunjunganku ke dua ke sini.

Semoga ini wajar ya. Aku ke sini pertama kali itu malam-malam larut jam setengah satu pagi. Dibonceng temen pula. Dingin pula. Suasana sedikit gelap. Jadi mau mengingat-ingat jalan mana yang aku lewati ya susah. Lampu rumah rata-rata udah dimatiin. Jadi gak tahu cet rumahnya warna apa. HAHAHA.

Walhasil kedua kali ke sini, aku dan kedelapan temanku kesasar agak jauh. HAHAHAHA. Lha soalnya kami mengandalkan alamatnya yg bernama Desa Tiripan. Yang ternyata setelah sampai desa Tiripan, penduduk desa yang aku tanyai malah gak tau sama sekali di mana letak nasi pecel yang dibungkus daun jati berada! HAHAHA.

Yowis aku hanya mengandalkan instingku saja deh, “Yuk cah, kita mbalik ke jalan yang tadi!”

Dan ternyata setelah melewati jalan yg awal, dengan hanya bertanya ke satu penduduk desa, mereka langsung tahu! Yes!

CARA MENUJU KE WARUNG NASI PECEL GODHONG JATI MBOK JIMUR

  • Dari RSUD Nganjuk di jalan Dr. Sutomo, lurus ke barat. Ketemu perempatan lampu merah (kalau ke kanan ke SMAN 1 Nganjuk), belok kiri ke selatan.
  • Ketemu lampu merah pertama lurus aja ke selatan.
  • Ketemu lampu merah lagi, belok kanan ke barat.
  • Lurus sampe perempatan lurus aja ke barat memasuki gapura cet putih.
  • Ada perempatan kecil (kiri gang kecil, kanan gang biasa) lurus aja.
  • Ada perempatan lagi, belok kanan ke utara.
  • Lurus sampe ketemu kuburan di kanan jalan. Nah udah sampai!
  • HAHAHAHA, gak ding! Setelah melewati kuburan dan kali ada gang kecil pavingan di kiri jalan. Beloklah.
  • Pelan-pelan aja sambil nengok ke kiri, akan ada rumah dengan pelataran lumayan luas (buat parkir mobil pun bisa). Nah warungnya masuk ke dalam pelataran itu. Pokoknya rumah ndeso yang temboknya kayak di foto di atas.

Ini dia rumahnya

Ini dia rumah Mbok Jimur yang klasik ndeso dan damai

Di depan rumah ada lincak kursi bambu yang besar bisa menampung banyak pembeli yang mau makan di luar. Dengan pohon mangga yang tentunya kalau siang-siang di sini cangkrukan sambil makan nasi pecel bakalan perpaduan yang sangat CIAMIK!

Sayangnya ke sini malam hari terus, jadi aku gak sempet motoin lincaknya soalnya gelap. Hahaha.

Sik sik, jaman sudah canggih. Di instagram sudah ada yg ngeshare gambar lincaknya ketika siang hari. Ini dia dari mbak Rosi Riana..

Dua kali ke sini malam hari terus, jadi kami belum merasakan makan di lincaknya ituh soalnya gelap. Yowis gak popo. Kapan-kapan ke sini siang-siang aja. Haha.

A photo posted by masndop (@dzofar) on

Kunjungan kedua bersama anak-anak instagram ngehits Nganjuk

—————————

Warung Nasi Pecel Godhong Jati Mbok Jimur
Desa Tiripan, Kecamatan Berbek, Nganjuk

Menu dan harga 2015:
– Nasi pecel: Rp. 5000,-
– Tempe: Rp. 500,- (atau 1000, lupa.)
– Teh Anget: Rp. 2500,- (atau 3 ribu, lupa.)
– Air putih dari kendi: Gratis! Lah yang gratis malah inget! Hahahha.
:lol:

Buka: 24 jam!

—————————


Kuliner Nganjuk: Tahu Lontong dan Kolak Roti Mbak Tin

$
0
0

Dulu ada tahu lontong di Bogo Nganjuk yang legendaris yg jadi langgananku sejak kecil. Namun entah kenapa setelah penjualnya ganti, rasanya ikut ganti. Waaah.. Jadi prei deh!

Beratus-ratus tahun (baca: sudah lama banget) aku gak makan tahu lontong lagi. Paling ngandalin tahu tek yg lewat di depan rumahku aja sih. rasanya jelas beda. Karena tahu tek itu rasa petisnya kerasa banget.

Dan, akhirnya baru-baru ini, sekitar 1 bulan terakhir, kekangenanku akan tahu lontong super lezat pun terbalas sudah. Ada warung tahu lontong super lezat yg lahir ke dunia ini menggantikan tahu lontong Bogo yang dulu fenomenal banget!

Tahu Lontong Mbak Tin

Tahu Lontong dan Kolak Roti Mbak Tin

Tahu Lontong Mbak Tin

Lokasinya gampang dicari kok. Buat generasi 90 an pasti tahu di mana letak bioskop Mustika di Nganjuk! Nah warungnya di sekitar situ!

Tepatnya ada di depan Koperasi Serba Usaha Artha Panggung Kencana. Kalau malam memang dipakai jualan lontong. Jadi semacam kaki lima gitu. Kalau habis ya diberesin buat besoknya dipakai koperasi.

Tahu lontongnya super lezat. Entah apa resepnya. Kecapnya, manisnya, lembut lontongnya, tahunya yg masih fresh habis digoreng! Trus bisa minta pedes apa enggak, semua sangat spesial di lidah. Ada hijau2nya, capar (tauge/kecambah), kacang goreng, bawang goreng, acar, kerupuk, berpadu dengan lembutnya lontong dan tahu, bikin lidah bergoyang asyik sampai tak terasa sudah habis aja lontongnya!

Porsinya sedang ya. Buat cewek-cewek jangan khawatir kebanyakan. Ini porsi kalian sis! Buat cowok-cowok kuli, kalian baru dibilang macho kalau pesen dua porsi!

Ini dia penampakan tahu lontong Mbak Tin..

Tahu Lontong Mbak Tin

Jadi laper? Kapok! HAHAHA

Minumnya apa? Kalian bisa mesen teh anget, es teh, es jeruk, atau..

Kolak Roti Mbak Tin

Kalau kamu sudah makan trus pingin minum yg anget-anget, nih, kalian bisa mesen kolak roti Mbak Tin yang rasanya enak!

Kolak Roti

Kolak Roti Mbak Tin

Semua serba pas. Santannya gak terlalu kental atau terlalu encer. Pas. Angetnya juga pas. Di dalam kuah santan ada roti tawar, ketan, mutiara, kacang, nangka, dan gula.

Rasa santannya by default is tawar. Kalau mau manis, tinggal aduk aja. Gulanya ada di bawah ya.

Kalau aku, ke sini selalu mesen dua menu andalan. Yaitu tahu lontong dan kolak roti. hasilnya: Perut kenyang! Hahaha. Apalagi kalau mesen tahu lontongnya dua porsi. Hasilnya: kekenyangan! Hahaha. Soalnya kolak rotinya mengenyangkan banget! Porsinya jumbo!

:ngiler:

Di warung Lontong Mbak Tin ini pembelinya selalu ramai ya. Tapi jangan khawatir, antrinya gak lama kok. Paling 10 menitan. Soalnya Mbak Tin punya beberapa asisten yg ngebantu. Mbak tin ngulek bumbu, yang satunya nggoreng tahu, satunya menyiapkan lontong dan kolak roti, satunya menghidangkan. Gantian sih tugasnya. Jadi cepet pelayanannya.

Harga Ndop?

Kalau kalian tanya harga makanan di Nganjuk, PASTI murah lah!

Tahu lontong harganya cuma 6 ribu. Kolak roti cuma 4 ribu. Jadi kalian kalau kelaparan malam-malam cukup bawa duit 10 ribu. Sudah dijamin kenyang dan sehat!

Bukanya jam?

Dari maghrib sampai habis. Kayaknya sih sampai tengah malam ya. Ada temen yg ke sini jam 12 malam pun masih buka. Tapi buat jaga-jaga, mending ke sini jam-jam makan malam ya, sekitar jam 7 atau 8 malam gitu. Biar gak kehabisan.

Mbak Tin sedang ngulek

Mbak Tin sedang ngulek bumbu dan
bapak-bapak di sebelahnya sedang nggoreng tahu

Bumbunya memang diulekin saat itu juga. Masih fresh. Bukan bumbu yg sudah jadi. Tahunya juga digorengin saat itu juga. Masih anget dan gak garing.

Pembeli

Pembeli bisa makan di dalam warungnya.

Atau..

Pembeli makan lesehan

Lesehan. Udah pasti lesehan jadi favorit pembeli.
Karena lebih merakyat gitu ya berada di bawah.

Kalau aku pilih yg mana? Kalau aku jelas yang duduk di warung ajah. Khan aku orang ningrat. HAHAHAHA.

Gak ding, yg lesehan seringnya penuh. jadinya aku kebagian duduk di warungnya. Sekalian ngeliat Mbak Tin asyik ngulek bumbu.

Warung Tahu Lontong dan Kolak Roti Mbak Tin buka setiap hari.

Jadi buat yg dari luar kota mau mampir ke sini, kalian cukup ke Alun-alun Nganjuk yg tersohor itu. Lalu menujulah ke jalan ayani. Lurus dikit aja sekitar 100 meter. Lalu beloklah ke kiri (ke timur). Lurus aja sekitar 100 meter juga. Warung Tahu Lontong Mbak Tin sudah mengawe-awe kamu untuk mampir.

Nah setelah itu, hubungi aku ya, nanti aku akan meluncur untuk menerima ajakan traktiran kamu. HAHAHA.

Akhir kalimat, tetap cintai kuliner dalam negeri. Apalagi kuliner asal kotamu sendiri. Supaya tetap lestari. Supaya tidak punah. Semakin beranekaragam kulinernya (dan budayanya), semakin kayalah negeri ini di mata negara lain! Mantab to!

:sip:

Hadiah Silver Datang, Weladalah Menang GOLD!

$
0
0
Hari ini semacam ketiban rejeki bertubi-tubi. Pas saya lagi tidur ngganteng di siang hari karena ntar malam pingin begadang menyambut tahun baru, Paknya yang sialan! Ternyata lebih ganteng dari saya! dari TIKI datang membawa bingkisan kecil. Bingkisan itu adalah.. Jujur saya lupa kalo saya belum menerima hadiah pas jadi pemenang ISBA silver kemarin. Haha. Wow, […]

Kota Nganjuk Malam Hari dan Kulinernya

$
0
0
Aslinya saya nggak punya bahan postingan, eh punya ding, tapi masih kudu dipersiapkan lebih matang lagi. Walhasil, demi menunaikan “kewajiban” 3 hari sekali posting blog (sudah telat dua hari nih), saya pun mau sharing foto-foto saja.. ————- Tadi habis maghrib saya langsung meluncur ke Soto Ayam Kampung khas Lamongan di jalan Dr Sutomo Nganjuk, tapi […]

Wisata Kuliner Nganjuk: Nasi Pecel Berbek

$
0
0
Nganjuk sebenarnya kaya akan wisata kuliner nasi pecel. Bahkan nasi pecel itu makanan sehari-hari orang Nganjuk. Tapi entahlah kenapa yang terkenal itu pecel Madiun. Padahal di Nganjuk di mana-mana kathing blecek ada yg jualan nasi pecel. Nggak pagi, nggak siang, nggak malam, bahkan tengah malam!

Merekam Jejak Lokasi Via BBM

$
0
0
Sejak update BBM (Blackberry Messenger) versi 2.0.0.31 beberapa hari yang lalu, ada banyak fitur tambahan di aplikasi chat sejuta umat ini. Sekarang kita bisa komen di status updates dengan cara buka kolom Updates lalu pilih status atau display picture yg mau kita komentari dengan cara men-tap nya. Kalau berhasil akan muncul seperti ini.. Contoh mengomentari […]
Viewing all 36 articles
Browse latest View live